Lentera Keluarga – Minggu, 6 Agustus 2017: Transfigurasi cinta perkawinan

0
955 views

Pesta Transfigurasi.

Bacaan:  Dan 7:9-10.13-14; Mzm 97:1-2.5-6.9; 2Ptr 1:16-19; Mat 17:1-9

Renungan

PERISTIWA transfigurasi menjadi kunci jawaban siapakah Yesus yang telah menunjukkan aneka mujijat dan pengajaran yang luar biasa. Ia lebih mulia dari Musa dan Elia; Allahlah yang menyatakan bahwa Ia adalah anakNya “Inilah Anak yang Kukasihi.”  Namun peristiwa Tranfigurasi juga menjadi awal perjalanan Yesus ke Yerusalem, dimana keanakaNya didominasi oleh ketaatanNya dalam situasi-situasi yang paling sulit. Maka sabda Allah selanjutnya adalah “dengarkan Dia”.

Perkawinan yang nampaknya biasa merupakan tanda dan bentuk kehadiran cinta kasih yang utuh, tanpa syarat dan memberi hidup. Karena begitu biasanya hidup perkawinan, apalagi yang sudah hidup di dalam rutinitas, sebagian besar orang yang menikah mungkin tidak bersentuhan dengan misteri sakramen ini. Memang ada saat-saat awal perkawinan yang dirasakan bahwa segala sesuatu indah. Namun keindahan itu masih sebatas dialami sebagai keindahan cinta manusiawi; cinta romans ini perlu mengalami transfigurasi sampai masing-masing pasangan mengalami, merasakan dan bersentuhan dengan pribadi Allah sendiri melalui pribadi pasangan dan relasi cinta kasih mereka. Di titik itulah, para pasturi akan menemukan “keindahan dan kemuliaan perkawinan” yang dikehendaki oleh Allah.  Keindahan dan kemuliaan ini tidak akan pudar bahkan pada masa-masa ketika usia kita sudah mulai menurun. Pada saat-saat itu, cinta akan berubah menjadi sebuah ketaatan kasih yang memberi hidup sampai tuntas.  Maka dari itu, bagi para pasturi, sentuhlah pengalaman transfigurasi cinta kasih ilahi itu dalam relasi perkawinan anda.

Dan bagi anak-anak muda, kita diingatkan untuk melihat perkawinan hanya sebatas kepentingan manusiawi atau duniawi saja. Mari kita belajar untuk merasakan dan bersentuhan dengan misteri cinta Allah itu dengan mendengarkan kisah hidup orang tua kita dan para pasturi yang lain.

Kontemplasi

Gambarkan bagaimana indeitas Yesus sehari-hari dinyatakan oleh Allah melalui peristiwa transfigurasi.

Refleksi

Bagaimana aku bersentuhan dengan misteri keindahan perkawinan itu? (bagi pasturi dalam relasinya; dan bagi kaum muda melalui mendengarkan kesaksian hidup para pasutri)

Doa 

Ya Bapa, semoga banyak pasutri  menemukan kemuliaan cinta kasih perkawinan yang agung.  Amin.

Perutusan

Aku belajar untuk menangkap dan bersentuhan dengan pengalaman “transfigurasi” cinta kasih perkawinan melalui kesaksian hidup dari pasangan suami isteri.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here