Tahun C-1 Adven III
Rabu, 19 Desember 2018.
Bacaan: Hak 13:2-7.24-25a; Mzm 71:3-4a.5-6ab.16-17; Luk 1:5-25
Renungan
RENCANA Keselamatan Allah berada di luar penalaran manusia. Orang yang taat seperti Zakariapun, yang dikatatakan “hidup benar di hadapan Tuhan”, tidak mampu memahami dan mempercayai rencana tersebut. Di satu sisi ia berhadap dan berdoa memohon keturunan sebagai salah satu tanda berkat dalam hidupnya; di lain sisi ia berhadapan dengan box logika manusia bahwa tidak mungkin mereka mempunyai keturunan : “bagaimana…aku sudah tua dan isteriku pun sudah lanjut usia”.. Tetapi rencana Allah itu Out Of The Box dalam pemikirannya, walaupun dalam aneka kisah perjanjian lama, ada kisah-kisah unik mengenai kelahiran di masa tua. Rencana Allah itu membuat Zakaria harus “bisu” merenungkan dan belajar taat kepada Allah.
Dalam kehidupan kita, kadang kita berhadapan dengan rencana Allah yang out of the box dalam hidup kita. Ada yang pasrah karena sekian tahun lamanya tidak dikaruniani keturunan, tetapi kemudian merekapun dikaruniai keturunan; ada yang menurut perhitungan dokter sudah tidak ada harapan hidup, tetapi justru sampai sekarangpun masih hidup; ada perkawinan yang menurut pertimbangan manusiawi tidak mampu diselamatkan, tetapi merekapun mampu berdamai dan menata hidup mereka dengan lebih baik lagi;
Perbuatan Allah itu benar kadang terjadi secara wajar dan bekerja dengan cara-cara manusawi, tetapi juga kadang bekerja di luar pertimbangan dan pemikiran manusia.
Tindakan Allah yang Out Of The Box adalah anugerah bagi kita dan bukan hak kita untuk menuntutnNya. Kita hanya dituntut untuk terbuka dan memahami rencanaNya, termasuk jika rencana dan kehendakNya itu berada di luar pemahaman kita.
Sebagai religius-imam, perutusan yang kita terima melalui tarekat kadang “out the box” kerangka berpikir dan pertimbangan kita. Namun juga diperlukan sikap iman, keheningan, untuk belajar taat dan melakukan dengan sukacita. Karya keselamatan Tuhan tidak dapat dikurung dalam logika kita.
Kontemplasi
Gambarkan apa yang dirasakan dan dialami oleh Zakaria.
Refleksi
Bagaimana sikapku ketika berhadapan dengan rencana Allah yang out of the box dari pemikiran dan pertimbangan kita?
Doa
Ya Bapa, rencana dan rancanganMu itu lebih utama dari pikiran dan pertimbangan kami. Kami menyediakan hati kami untuk mengamininya dan melakukannya dengan penuh sukacita. Amin.
Perutusan
Jangan batasi rencana dan karya Tuhan dengan pikiran anda; belajarlah untuk memahami dan taat pada rencana dan karyaNya yang kadang out of the box dalam hidup anda.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)