Tahun C-1 Adven I
Rabu, 5 Desember 2018.
Bacaan: Yes 25:6-10; Mzm 23:1-6; Mat 15:29-37.
Renungan
KEDATANGAN Tuhan digambarkan oleh Yesaya sebagai pembaharuan hidup: kain kabung, air mata, kesedihan dan maut menjadi sebuah pesta sukacita dengan sajian terbaik. Kenyataan itu tergenapi dengan kehadiran Yesus: semua orang sakit disembuhkan dan mereka yang lapar dikenyangkan. Pembaharuan hidup yang diharapkan banyak orang itu nyata dan terjadi.
Di tengah situasi duka, sakit dan berkekurangan, kita tidak boleh kehilangan harapan akan Tuhan yang akan datang memulihkan hidup kita. Setipis apapun harapan kita. Kita belajar percaya bahwa hidup yang diberikan Allah untuk kita jalani ini tidak berkahir dengan sad ending tetapi happy ending.
Jika kita menutup harapan ini, tenggelam dalam duka, sakit dan kekuramhan kita, dan mengambil sikap gegabah, kita sama dengan menghapus happy ending hidup kita. Kalau kita hidup dalam pengharapan, walaupun mungkin kita tidak memperoleh happy ending di dunia ini, Tuhan telah menyediakan happy ending yang membahagiakan untuk kita.
Kontemplasi
Gambarkan betapa bahagia orang yang dibaharui hidupnya oleh Tuhan Yesus setelah sekian lama mereka menanti dan berharap akan pemulihan dari kondisi hidupnya.
Refleksi
Apakah aku terus menjaga harapan dalam situasi hidupku? Apakah aku yakin bahwa pada saatnya Tuhan datang dan memulihkan hidupku?
Doa
Bapa, walaupun aku kadang putus harapan melihat persoalan dan situasi hidupku serta tidak mempunyai alasan untuk tetap berharap, namun aku percaya kepadaMu bahwa Engkau akan datang untuk memulihkan hidupku dan keluargaku. Amin.
Perutusan
Berharaplah kepada Tuhan walaupun anda tidak mempunyai alasan untuk berharap
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)