Tahun A-2. Minggu Biasa XII
Selasa, 23 Juni 2020,.
Bacaan: 2 Raj 19:9b-11.14-21.31-35a.36; Mzm 48:2-3a.3b-4.10-11; Mat 7:6.12-14.
Renungan:
“Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu.” Kalimat ini adalah sebuah ungkapan yang mempunyai makna bahwa jika orang sudah menutup diri, masukan terbaik apapun tetap tidak ada manfaatnya. Budi dan hati nuraninya sudah tertutup dan tidak terbuka lagi terhadap kebenaran. Maka digambarkan sebagai hewan najis (2 Pet 2:22). Namun orang yang terbuka hati dan budinya, jalan keselamatan itu justru dicari dan dijadikan harta walaupun jalannya itu sempit. Itulah cara hidup rohani yang diajarkan oleh Tuhan Yesus dalam Sabda di Bukit.
Dalam hidup beriman, berapa banyak tawaran rohani berharga yang diberikan oleh gereja untuk kepentingan hidup beriman umat dari Sakramen, Retret, Rekoleksi, Pendampingan Iman sampai kepada bantuan-bantuan rohani. Bahkan gereja kadang memberikan semua pelayanan itu secara gratis-cuma-cuma. Bahkan kadang beberapa orang sampai menawarkan, mengajar, membujuk dan membayari terlebih dahulu supaya hidup kita jadi lebih baik. Dan yang sering terjadi adalah kita yang seharusnya perlu, tetapi kita merasa tidak perlu. Dapat dibayangkan seperti sepasang suami isteri yang berada diambang perpecahan, mereka menolak untuk mengikuti konseling dan retret pemulihan, bahkan sudah diberi fasilitas gratis.
Bagi kristen yang paham artinya Kristus dan rasa syukur karena boleh menjadi orang kristen, orang akan memanfaatkan sarana-sarana pertumbuhan itu dengan baik dan bijak. Mengenal dan mengikuti Yesus adalah sebuah mutiara yang berharga yang layak diperjuangkan dengan kesungguhan.
Kontemplasi:
Renungkanlah kata-kata Tuhan dalam Sabda di bukti hari ini tentang hal berharga.
Refleksi:
Apakah aku melihat Kristus dan hidup iman kristen sebagai permata yang berharga , yang kucari dan kuperjuangkan?
Doa:
Ya Bapa, melalui gerejaMu, Engkau telah memberikan kepada kami kesempatan luas untuk bertumbuh melalui aneka kegiatan iman. Semoga kami memanfaatkannya dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab.
Perutusan:
Jangan sia-siakan kesempatan dan pemberian terbaik dari Allah yang penting bagi iman anda.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
