Lentera Keluarga – Pola Relasi Baru

0
479 views

Rabu, 31 Oktober 2018.
Bacaan : Ef 6:1-9; Mzm 145:10-14; Luk 13:22-30

Renungan

DI akhir suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus memberikan beberapa nasihat paktis berkaitan dengan relasi dalam keluarga: relasi suami-isteri, orang tua-anak dan tuan-hamba. Harus ada yang berubah ketika orang menjadi pengikut Kristus.

Menghormati orang tua adalah kewajiban seorang anak. Hormat tidak sama dengan menuruti apa kata orang tua. Hormat itu juga tidak berarti tidak boleh berbeda pandangan. Hormat kepada orang tua adalah mencintai mereka untuk kebaikan mereka, menghormati sumber hidup kita. Siapapun dan bagaimanapun orang tua kita, kebaikan mereka tetap menjadi priortas dlm hidup kita dan tempat mereka tetap kita hormati. Demikian juga orang tua, mendidik anak tidak cukup dengan pikiran baik, perintah dan amarah. Anak membutuhkan pemahaman. Bukan kebenaran kita yang kita ajarkan tetapi kebenaran dan nasihat Tuhan. Tugas kita sebagai orang tua adalah mengenalkan Bapa mereka yang sejati yaitu Allah sendiri.

Relasi antara tuan dan hamba yang beriman juga harus berubah. Hormat terhadap pribadi walaupun berbeda fungsi. Seorang hamba adalah pribadi yang mempunyai rasa dan hati. Secara sederhana, hidup kita sebagai orang kristen harus mengubah cara kita di dalam berelasi dengan orang lain terutama keluarga kita di rumah.

Kontemplasi

Renungkan nasihat Paulus kepada jemaat di Efesus.

Refleksi

Apakah identitasku sebagai orang kristen tercermin dari cara berelasiku dengan pasangan, ortu, anak, tuan dan pembantuku?

Doa

Ya Bapa, semoga aku semakin mampu mewujudkan hidup imanku dalam caraku memandang pribadi dan caraku berelasi dengan anggota keluargaku.

Perutusan

Ubah cara berelasi anda lebih menghargai dan care terhadap anggota keluarga anda

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here