Tahun A-2. Minggu Prapaskah IV
Kamis, 26 Maret 2020.
Bacaan: Kel 32:7-14; Mzm 106:19-20.21-22.23; Yoh 5:31-47.
Renungan:
SECARA sangat manusiawi Kitab Keluaran menggambarkan bagaimana Allah kecewa dan marah kepada bangsa Israel yang cepat berbalik dari Allah. Perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah dalam hidup mereka seakan tidak ada artinya; dengan segera karena “merasa ditinggalkan” bangsa ini berbalik dari Allah dan menyembah lembu tuangan. Musa mengerem rencana murka Allah dan melunakkan hatinya dengan mengingatkan Allah akan janji yang Ia telah buat dengan Abraham, Ishak dan Yakub bahkan reputasi Allah sendiri. Dengan penggambaran seperti ini, Keluaran mau menunjukkan betapa besar cinta kasih dan pengampunan Allah bagi umat pilihanNya.
Allah tidak pernah mendatangkan bencana atau petaka atas umatNya. Bencana dan petaka lebih muncul karena kita sendiri yang tidak menata hidup kita dengan benar atau karena situasi di alam yang berada di luar kemampuan kita. Di dalam setiap bencana yang kita alami, Di dalam wabah covid-19 dan masa praspaskah ini Allah mengajak kita untuk refleksi diri dan perilaku kita; Ia mengajak kita bertobat dari kecerobohan kita, sikap egois kita yang membahayakan diri kita sendiri maupun orang lain. Iapun mengundang kita untuk bahu membahu membantu saudara-saudara kita yang sangat membutuhkan: mereka yang memerlukan hidup sehari-hari untuk keluarga mereka, pegawai yang menjaga kebutuhan kita sehari-hari, petugas keamaan, para perawat dan dokter. Selain pertobatan dan silih; masih ada banyak hal yang positif yang dapat kita bagikan dan buat untuk saudara-saudara kita.
Kesempatan berkumpul bersama keluarga, juga menjadi kesempatan bagi kita untuk membangun rekonsiliasi: mengevaluasi hidup kita masing-masing pribadi dan mengeratkan tali kasih antar anggota keluarga.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana dialog Allah dan Musa.
Refleksi:
Bagaimana aku membangun sikap tobat dan penyesalan sejati di tengah bencana Covid-19?
Doa:
Ya Bapa, kami kembali kepadaMu dengan hati yang menyesal dan mengungkapkan silih dan tobat kami dengan perduli kepada keselamatan saudara-saudara kami yang terimbas oleh covid-19.
Perutusan:
Bangunlah semangat tobat di hadapan Tuhan secara pribadi maupun bersama dengan keluarga.
(Morist-MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)