Bacaan: Kel 3:1-6.9-12; Mzm 103:1-2.3-4.6-7; Mat 11:25-27
Renungan
Cukup lama panggilan Musa tertidur. Ia hidup seperti biasa, untuk menikmati sukacita bersama keluarganya di Midian. Dan dalam situasi seperti itu, Allah “mengusik” Musa, mengingatkan kembali penderitaan umat dan mengutusnya secara baru.
“Tertidur” dalam hidup beriman atau dalam pelayanan atau dalam panggilan khusus kadang kita alami. Kita yang dulu bersemangat karena kita “tersandung”, kemudian kita off dan fokus pada hidup kita dan keluarga kita sendiri. Ada yang sebentar, ada yang mengganti pergantian pemimpin , ada yang cukup lama bertahun tahun.
Belajar dari panggilan Allah kepada Musa, Allah juga akan mengusik kita, mengundang kita untuk keluar dari zona nyaman kita dan mengambil risiko untuk ambil bagian dalam kebaikan orang banyak. Sudah saatnya bagi kita yang “tertidur” untuk bangun mengingat panggilan kita dan mengemban tanggungjawab untuk perduli dan care terhadap hidup orang lain.
Kontemplasi
Gambarkan bagaimana Allah “membangunkan” Musa dan memanggilnya secara baru.
Refleksi
Apakah aku sudah “bangun” di dalam hidup beriman dan pelayanan?
Doa
Ya Bapa, terima kasih karena mengingatkan kami kembali untuk tidak terlena di zona nyaman kami dan membuka mata kami kembali untuk perduli dan care terhadap hidup orang lain. Amin.
Perutusan
Aku “bangun” dan kembali lagi menata hidup berimanku dan panggilan pelayananku (Morist MSF)