Tahun C-1. Pekan Biasa XXX
Rabu, 30 Oktober 2019.
Bacaan: Rom 8:26-30; Mzm 13:4-6; Luk 13:22-30.
Renungan:
KESELAMATAN digambarkan oleh Tuhan sebagai sebuah pintu yang sempit dan pada suatu ketika ditutup Tuannya. Keselamatan membutuhkan usaha, kalau perlu berdesak-desakan, sampai orang sulit masuk; Keselamatan tidak didapatkan dengan nyantai atau “nanti saja”. Banyak orang kristen merasa bahwa sudah dipulihkan dan cukup; banyak orang kristen yang hanya datang ke gereja baptis, terima sakramen pada waktunya dan setelah itu cukup. Ini orang kristen “biasa” saja. Tidak cukup jadi orang kristen biasa saja, merasa aman, cukup. Setiap orang kristen dipanggil untuk “menjadi seperti” Kristus dan ini membutuhkan binalanjut hidup terus menerus. Menjadi seperti Kristus berarti tinggal bersama Kristus, masuk ke rumah Kristus. Dan ini membutuhkan komitment, totalitas dan dedikasi. Menjadi seperti Kristus tidak cukup dengan banyak aktifitas rohani yang kita buat tetapi soal menghidupi karakter Kristus. Bukan aktifitas tetapi kedalaman hidup.
Hal kedua yang digambarkan oleh Tuhan mengenai keselamatan adalah bahwa tidak ada pilihan bagi siapapun yang datang terlambat, bahkan bagi orang yang merasa mengenal dan telah berbuat banyak pada Tuhan “ kami telah makan dan minum di hadapanMu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.”. Mereka menyia-nyiakan kesempatan untuk masuk, dan nampaknya memilih menjadi penonton atau penggembira”. Ini disebut sebagai para penggembira iman, yang hanya senang mendengar dan kumpul, mencari “penghiburan” rohani lalu balik kepada hidupnya sendiri. Perlu kita ingat, bahwa waktu hidup kita terbatas untuk masuk ke dalam hidup Yesus dan tinggal bersamaNya.
Kontemplasi:
Gambarkan perumpamaan yang Tuhan berikan tentang pintu yang sempit itu.
Refleksi:
Apakah dalam hidup beriman, aku berlomba untuk dekat, mengikuti, dan tinggal bersama Yesus untuk meneladan hidupNya? Ataukah selama ini aku menjadi penggembira rohani yang banyak aktifitas untuk mencari penghiburan dan pemenuhan hidupku?
Doa:
Ya Bapa, selama masih ada kesempatan, kami mau terus menerus belajar dari Yesus PuteraMu dengan tinggal bersamaNya dengan komitmen, totalitas dan dedikasi.
Perutusan:
Masukkan ke hidup Yesus dan tinggallah bersamaNya. Jangan hanya puas menjadi penonton atau penggembira Yesus.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)