Bacaan: Ul 10:12-22; Mzm 147:12-15.19-20; Mat 17:22-27.
Renungan
MUSA mengingatkan kepada bangsa Israel pentingnya sikap takwa (taat dan kasih) dan beribadah kepada Allah. Ibadah tanpa takwa akan menjadi ibadat yang hampa tanpa ada rasa. Takwa tanpa ibadat demikian juga halnya. Sikap takwa dan ibadah kepada Allah inilah yang membawa Israel mendapat berkat luar biasa yaitu menjadi bangsa pilihan Allah.
Sikap takwa dan beribadah inilah yang perlu kita tanamkan terus menerus dalam hidup iman kita. Kedua-duanya harus jalan bersama dan seimbang. Beribadat tanpa takwa ibarat memberi kue ulangtahun untuk saudara/i kita tetapi tanpa ada unsur kasih. Takwa tanpa ibadat, ibarat orang mengasihi tetapi tidak mengungkapkan kasih itu. Sebagai kasih dan ungkapan kasih berjalan bersama dan mengeratkan relasi dua pribadi; Demikian juga sikap takwa dan ibadah akan semakin menguatkan relasi kita dengan Allah.
Sikap taqwa dipupuk dengan mengenangkan dan mengalami perbuatan-perbuatan besar Tuhan dalam hidup kita yang membuat kita kagum dan takut kepadaNya. Dalam sikap takwa inilah ibadat menjadi “berasa”, terutama ketika kita mencermati dan mengikuti ibadat dengan sepenuh kesadaran dan hati.
Kontemplasi
Lukiskan bagaimana Musa memberikan wejangan iman kepada Israel untuk takwa dan beribadat kepada Allah.
Refleksi
Bagaimana aku bertumbuh dalam sikap takwa dan membangun ketekunan melaksanakan ibadah dengan sepenuh hati?
Doa
Ya Bapa, semoga aku semakin bertumbuh dalam sikap takwa dan tekun beribadat kepadaMu. Amin.
Perutusan
Aku mengenang perbuatan Tuhan dalam hidupku dan melaksanakan ibadat dengan sepenuh hati.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)