Tahun A-2. Minggu Biasa XVI
Jumat, 24 Juli 2020.
Bacaan: Yer 3:14-17; Yer 31:10.11-12ab.13; Mat 13:18-23.
Renungan:
DI awal kitab, Yeremia mengungkapkan ajakan Allah kepada Israel untuk bertobat. Ajakan pertobatan ini tidak dikuatkan dengan janji dan hukuman tetapi dengan gambaran rencana indah Allah untuk Yerusalem. Gambaran indah itu hanya dapat tercapai dengan pertobatan, penghakiman, pemilihan para gembala yang baik dan ibadat yang benar. Allah menggunakan dua strategi: melihat konsekwensi tindakan dengan hukuman-kehancuran atau dengan berkat-kemuliaan.
Mengajak orang untuk berbalik dari kesalahan dan dosa kadang membutuhkan strategi yang tidak mudah. Ada dua strategi yang dapat digunakan yaitu strategi positif : jika berubah maka orang akan mendapatkan hal yang luar biasa; yang lain adalah stategi negatif : yaitu dengan gambaran kengerian hukuman dan kehancuran. Biasanya kalau yang strategi pertama tidak mampu merubah, kemudian kira menggunakan strategi kedua.
Membantu pemulihan orang atau perkawinan membutuhkan proses yang tidak pendek dan kesabaran ekstra. Perlu strategi yang di satu sisi positif tetapi juga di lain sisi perlu berani menunjukkan kesalahan dan kosekwensi dari setiap kesalahan. Perubahan hidup hanya akan mampu ketika orang sungguh sadar dan menyesal akan kesalahannya; dan dikuatkan dengan gambaran-gambaran positif sebagai kekuatan untuk menjalani proses pemulihan.
Kontemplasi:
Gambarkan bagaimana Allah membantu Israel mengalami pemulihan.
Refleksi:
Bagaimana aku dapat membantu saudara-saudaraku mengalami pertobatan dalam hidupnya? Bagaimana aku sendiri juga menggunakan kekuatan positif untuk mengubah cara hidupku?
Doa:
Ya Bapa, Engkau selalu membangkitkan dalam hati kami kerinduan akan kemuliaan, supaya kami hidup benar di hadapanMu.
Perutusan:
Bantulan saudara kita untuk mengalami proses pertobatan dengan strategi yang baik dan penuh kesabaran.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)