Lentera Keluarga – Sukses Atau Bijaksana

0
597 views

Kamis, 16 November 2017
Bacaan: Keb 7:22-8:1: Mzm 119:89.90.91.130.135.175: Luk 17:20-25

Renungan

MENJADI orang bijak sekarang ini kabur dan mungkin kalah dengan menjadi orang sukses. Sukses secara ekonomi menjadi trending topic, sehingga ada banyak motivator, entrepenuer, dan orang sukses berbagi tips-tips untuk menjadi orang sukses. dan orang-orang berlomba-lomba untuk mengikutinya. Tuntutan yang sama juga kita berikan kepada anak-anak kita: “kamu harus jadi orang sukses”.  Orang lebih senang belajar ekonomi, manajemen, pajak, dll sementara filsafat-teologi-hal; rohani dipandang sebagai hal yang tidak menghasilkan karena hanya memberi kemampuan untuk berdebat dan berbicara baik. Figur pengusaha lebih berarti dari figur pertapa, pedoa ataupun rohaniwan.  Menjadi pertanyaan bagi kita: apakah benar kebijaksanaan sudah tidak menjadi sebuah nilai?

Kitab Kebijaksanaan menggambarkan kepada kita bahwa kebijaksanaan itu merasuk dalam semua hal di bidang kehidupan. Kebijaksanaan disebut sebagai nafas kekuatan Allah dan pancaran murni kemuliaan Yang Mahakuasa.  Kebijaksanaan ini bukan sekedar tips, kata-kata mutiara, power statemen yang kita gunakan dalam hidup sehari-hari.  Melainkan buah permenungan dan percikan-percikan nilai hidup yang menggerakkan hidup seseorang.

Mencari kesuksesan dalam hidup baik; tetapi juga kesuksesan itu harus dilambari dengan kebijaksanaan hidup. Menjadi orang yang bijaksana lebih berharga daripada mempunyai banyak harta.

Kebijaksanaan hidup dalam keluarga kita didikkan dalam bentuk dialog dan membangun sikap tanggungjawab anak-anak kita. Kita harus hargai keutamaan-keutamaan hidupnya, lebih utama dari prestasi yang ia dapatkan.

Kontemplasi

Tangkaplah arti pentingnya kebijaksaan sebagaimana diungkapkan dalam Kitab Kebijaksanaan.

Refleksi

Apakah aku mendasarkan seluruh gerak hidupku, termasuk keinginan untuk menjadi sukses itu, pada sebuah nilai hidup: kebijaksanaan?

Doa 

Ya Bapa, berikanlah kepadaku hati yang arif dan hidup bijaksana. Amin.

Perutusan

Aku mengamini nilai kebijaksanaan hidup lebih utama dari kesuksesan.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here