Tahun C-1. Pekan Biasa XXI
Senin, 26 Agustus 2019
Bacaan: 1 Tes 1:2b-5.8b-10; Mzm 149:1-6a.9b; Mat 23:13-22.
Renungan:
KRITIK Yesus terhadap para pemimpin ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi pada waktu dirumuskan dalam Delapan Sabda Celaka (versus Delapan Sabda Bahagia). Kritik itu terutama berkaitan dengan tanggungjawab mengantar umat kepada Allah; apa yang diperbuat, hanya dilakukan tetapi tanpa menghidupinya dan pengajaran yang diberikan justru berlawan dengan Sabda Allah yang mendasar.
Tanggungjawab seorang pemimpin agama/gembala entah itu imam, religius, pemuka umat itu berkaitan dengan soal keselamatan hidup orang. Ini sebuah tanggungjawab besar. Tanggungjawab itu seharusnya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, menghidupi apa yang dirayakan dan diajarkan, dan tidak membuat pengajaran/pertimbangannya sendiri sebagai “sabda Allah” dan kebijakan pastoral gereja/keuskupan. Tidak jarang, jemaat sakit hati kepada para pemimpinnya, bukan karena kebenaran Firman Allah yang diwartakan tetapi karena perkatan dan perbuatannya menjadi batu sandungan dan skandal bagi jemaat. Ketidaksungguhan para pemimpin agama sangat melukai hati Tuhan karena namaNya disuramkan dan pewartaan kebenaran Kerajaan Allah dilemahkan.
Kitapun, sebagai jemaat, turut mendukung para pemimpin agama kita melalui pertimbangan, doa dan dukungan yang kita berikan kepadanya. Jangan kita jadi penilai atau pengritik. Tidak jarang keterbatasan baik dalam pengalaman, pengetahuan ataupun kemampuan serta rumitnya persoalan dan prinsip keadilan kepada jemaat membuat mereka tidak mudah untuk mengambil beberapa keputusan. Percayalah bahwa mereka telah memberikan hidupnya secara sungguh-sungguh tanpa pamrih; tidak ada maksud buruk. Mereka membutuhkan kita untuk memikul tanggungjawab pelayanan Kerajaan Allah. Jangan biarkan mereka sendiri.
Kontemplasi:
Gambarkanlah secara positif maksud Yesus dengan Sabda Celaka.
Refleksi:
Apakah aku menghayati panggilanku sebagai pemimpin agama, dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab serta cermat?
Sebagai jemaat, bagaimana aku membantu para pemimpin agama dalam memikul tanggungjawab mengembangkan Kerajaan Allah?
Doa:
Ya Bapa, rahmatilah para gembala kami dengan kebaikan, kerendahan hati, kasih dan kebijaksanaan dalam menggembalakan jemaat.
Perutusan:
Nyatakanlah pewartaan Allah dan KerajaanNya dengan perkataan, perbuatan dan sikap sebagai pemimpin agama yang bertanggungjawab.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)