Tahun C-1. Pekan Biasa XXX.
HR. Pengenangan Arwah Semua Orang Beriman
Sabtu, 2 November 2019.
Bacaan: 2 Mak 12:43-46; II Kor 15:12-34; Yoh 6:37-40
Renungan:
JIKALAU kemarin Gereja ditunjukkan arah dan masa depannya, kini pada pengenangan arwah semua orang beriman, gereja dipanggil untuk turut mengambil bagian dalam tanggungjawab iman terhadap saudara-saudari kita yang meninggal dan masih membutuhkankan pengudusan. Menjadi pertanyaan: jika manusia sudah diberi kesempatan untuk membangun relasi dengan Tuhan selama hidupnya, apakah doa-doa kita itu ada dampaknya?
Paulus dalam suratnya di Rm 8:38-39 mengingatkan kepada kita tidak pernah terpisah dari kasih Allah bahkan maut sekalipun. Iman ini menegaskan pemahaman Perjanjian Lama bagaimana Allah bekerja dan menyelamatkan orang-orang yang berada dalam dunia orang mati. Praktek penghormatan dan doa terhadap orang yang meninggal dalam tradisi Yahudi maupun yang terungkap jelas dalam Kitab Makabe menunjukkan bahwa kerahiman dan kebaikan Tuhan tidak dapat dibatasi oleh kematian dan maut, sampai pada finalnya yaitu Kedatangan Tuhan yang Kedua kalinya.
Oleh karena itu, menyadari bahwa selama hidupnya, setiap pribadi dengan keunikan dan kemampuannya menjawab kasih Allah itu kadang terbatas dan diwarnai dosa, maka kita sebagai gereja yang masih berziarah di dunia mempunyai tanggungjawab iman untuk mendoakan, sama seperti kita mendoakan saudara-sudara kita yang lain. Sebagaimana doa berguna bagi saudara-saudari kita, demikian pula kita karena iman, percaya bahwa doa-doa kita bermanfaat bagi kebaikan saudara-saudari kita yang telah meninggal. Kita juga melakukan silih untuk kepentingan mereka dengan mendoakannya dalam Perayaan Ekaristi (KGK 1414), memberikan bantuan kepada mereka yang pernah dirugikan atau mereka yang kekurangan, atau doa-doa khusus lainnya.
Hari ini secara khusus kita kenangkan orang tua dan anggota keluarga kita yang telah berpulang, kita bawa doa, mengucap syukur atas hidup yang telah mereka berikan kepada kita. Bagi kita yang masih mempunyai “unfinished business” dengan mereka yang sudah berpulang, termasuk anak-anak yang pernah diaborsi. Ini saat yang baik untuk mengampuni mereka dan memohon ampun di dalam TuhanKita mohonkan kerahiman Tuhan untuk mereka dan kita.
Kontemplasi:
Renungkanlah kata-kata Tuhan hari ini akan janji kebangkitan yang Ia berikan kepada semua orang yang mengikuti Tuhan.
Refleksi:
Apakah aku masih menyimpan “persoalan yang belum selesai” dengan mereka yang anggota keluargaku yang sudah berpulang?
Doa:
Ya Bapa, kepada kerahimanMu kami serahkan seluruh anggota keluarga kami, seluruh anggota gerejamu yang masih membutuhkan pemurnian dan mereka yang meninggal yang tidak pernah di ketahui dan dikenangkan.
Perutusan:
Kenangkanlah anggota keluarga anda yang telah berpulang. Selesaikan “unfinished business” anda dengan mereka dalam doa-doa. Mohonlah kerahiman Tuhan untuk anda dan untuk mereka.
(Morist MSF)
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)