Kamis, 18 Oktober 2018. Pesta St Lukas, Penginjil.
Bacaan: 2Tim 4:10-17a; Mzm 145:10-11.12-13b.17-18; Luk 10:1-9
Renungan
YESUS mengutus 70 murid untuk mendahului-Nya ke setiap kota yang hendak dikunjungiNya. Tugas para murid ini adalah menyapa keluarga, hadir dalam keluarga dan menyembuhkan. Unsur yang ditekankan oleh Tuhan dalam perutusan ini “hospitalitas” yang menekankan aspek relasi personal.
Tugas kita mewartakan Injil adalah mempersiapkan kehadiran Tuhan dalam hati umat beriman, supaya mereka bertemu dengan Tuhan sendiri. Berinspirasi pada Injil hari ini, tugas penginjilan ini hendaknya menyentuh aspek hidup orang yang paling mendalam. Menjadi seorang pewarta, tidak cukup hanya mempunyai keahlian dan kemampuan luar biasa dalam menjelaskan Sabda Tuhan, tetapi juga berani membangun relasi personal yang mendalam dan bersentuhan dengan aspek hidup umat/keluarga yang paling dalam.
Kita membiarkan diri kita sebagai pewarta injil “kena” pada pergumulan hidup pribadi dan keluarga. Kita ada bersama dengan mereka di dalam pergumulan. Kita menunjukkan bagaimana iman itu menjadi kekuatan dan daya pemulih dalam hidup pribadi dan keluarga.
Kontemplasi
Gambarkan apa yang dialami para murid Yesus ketika mereka ada di rumah yang dikunjunginya.
Refleksi
Apakah dalam pewartaan Injil aku berani masuk dan bersentuhan dengan pergumulan hidup konkret pribadi dan keluarga?
Doa
Ya Bapa, semoga dalam mewartakan Injil aku semakin berani masuk, bersentuhan dan ada bersama dengan pribadi dan keluarga dalam pergumulan hidup nyata mereka.
Perutusan
Wartakanlah Injil dengan keberanian untuk bersentuhan dan ada bersama dengan pribadi dan keluarga yang anda layani
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
