Tahun C-1. Kamis Putih
Kamis, 18 April 2019.
Bacaan: Kel 12: 1-8.11-14; Mzm 116:12-13.15-16bc.17-18; 1 Kor 11:23-26; Yoh 13:1-15.
Renungan:
MAKAN malam bersama yang dilakukan oleh Yesus tidak sama dengan perjamuan sebagaimana digambarkan dalam Mat 26:17-25; Mrk 14:12-25 dan Luk 22:7-13. Dalam Injil Yohanes, Yesus wafat pada Hari Persiapan Paskah (Yoh 19:31) tepat pada saat diadakan korban Paskah. Makan malam bersama menjadi kesempatan bagi Yesus dan murid-murid untuk menikmati kebersamaan, kedekatan dan membangun kesatuan hati. Dan kesempatan itu menjadi kesempatan untuk terakhir kalinya untuk mengungkapkan kasihNya dengan membasuh kaki para muridNya. Membasuh kaki adalah tugas kasar untuk budak asing dan wanita. Seorang muridpun membasuh kaki gurunyapun karena kemauannya sendiri. Dan juga diperbuat untuk tamu, dan itupun bukan dilakukan oleh tuan rumah. Pesan Yesus :”…Jikalau Aku Tuhan dan Gurumu membasuh kakimu, maka kamupun wajib saling membasuh kaki..” Kata Tuhan ini tidak berbicara mengenai “kerelaan” tetapi “mewajibkan diri”.
Keluarga adalah tempat dimana kasih itu dirayakan dan pelayanan itu diwujudkan. Kebersamaan yang paling mudah sebenarnya adalah makan bersama. Bukan hanya makan yang dapat kita habiskan dalam waktu 10 menit, tetapi kita meletakkan media komunikasi sosial, dan menikmati dialog untuk mengenyangkan kita dengan afeksi dan kasih. Waktu bersama dan kebersamaan adalah dasar membangun sebuah keluarga.
Melalui kebersamaan itu juga kasih dibangun dan diwujudkan dengan “membasuh kaki” anggota keluarga; mengosongkan diri dan melayani kebaikan anggota keluarga: memprioritaskan mereka di atas kepentingan kita sendiri; membantu membersihkan dan menguduskan mereka kelemahan dan dosa. Tidak bersikap sebagai “bos” yang menuntut semuanya harus tersedia, nurut, atau dituruti atau meminta pengertian atau pembuat peraturan.
Kasih dalam afeksi dan tindakan pemberian diri dimulai dari pemimpin keluarga, mengalir kepada hidup keluarga dan memancar kepada hidup orang banyak.
Kontemplasi:
Gambarkanlah dan rasakanlah kebersamaan dan ungkapan kasih yang dilakukan oleh Yesus kepada murid-muridNya untuk terakhir kalinya.
Refleksi:
Apa tanda yang kelihatan dan nyata bagiku bahwa aku mengasihi komunitas/keluargaku? Apakah aku telah memberikan waktu bersama keluargaku? Pelayanan konkret apa yang aku lakukan?
Doa
Ya Bapa, semoga kami senantiasa menciptakan waktu bersama untuk menikmati kebersamaan dalam keluarga dan untuk saling melayani satu sama lain dalam hal-hal sederhana.
Perutusan:
Ciptakan dan jamin waktu bersama dalam keluarga. Layanilah dan baktikanlah jerih payah anda untuk kebaikan seluruh keluarga.
Tinggallah bersama Yesus di malam Kamis Putih ini adalah doa dan adorasi.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)