Tahun C-1
Rabu, 11 Januari 2019.
Bacaan: 1 Yoh 5:5-13; Mzm 147:12-13:14-15,19-20; Luk 5:12-16.
Renungan
SURAT Yohanes menyatakan bahwa kesaksian Yesus adalah Anak Allah diberikan oleh “Roh, air dan darah dan ketiganya adalah satu”. Kesaksian 3 orang itu adalah sah secara hukum (bdk. Ul 19:15). Dalam baptisan air, Allah menyatakan anakNya; Dalam kematian dan kebangkitan, Allah menyatakan AnakNya, dan Roh Kudus memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah. Ketiga-tiganya adalah “kesaksian Allah”. Kesaksian ini sah, benar dan tidak dapat diragukan lagi karena Allahlah yang menyatakanNya.
Dalam hidup beriman, Yohanes mengajak kita untuk tidak ragu-ragu bahwa Yesus adalah Anak Allah. Sebutan Anak Allah ini mau menyatakan hubungan eklusif antara Yesus Sang Anak dengan Allah sebagai Allah Bapa. Anak menjadi Citra Sempurna Bapa dalam hidupNya dan pekerjaanNya. Anak Allah itu juga menunjuk pada identitas orang yang berelasi dengan Allah secara unggul dan utama. Tidak pernah KS kita menunjukkan Anak Allah itu dalam pemahaman biologis. Semua hal ini bukan direka oleh manusia, tetapi pernyataan Allah sendiri dan terbukti dalam hidup dan perbuatan Yesus selama masa hidupNya.
Penting bagi kita sejak dari awal belajar katekese yang benar tentang kebenaran iman : Yesus itu Anak Allah, bukan hanya dari sisi pengetahuan tetapi juga dari pemaknaan. Pertanyaan atau sanggahan kebenaran iman kadang diberikan kepada kita atau anggota keluarga kita dan kitapun harus memberikan jawaban yang mantab dan penuh keyakinan.
Kontemplasi
Gambarkan kedekatan relasi antara Bapa dengan Anak Allah yang disarikan oleh Yohanes baik dalam surat maupun Injilnya.
Refleksi
Apa artinya bagiku bahwa Yesus adalah Anak Allah?
Doa
Ya Bapa, semoga dengan bantuan Roh KudusMu, kami boleh mengenal Engkau sebagai Bapa dan Yesus Kristus sebagai Anak; dan masukkanlah kami menjadi bagian dalam ikatan Bapa dan Anak ini.
Perutusan
Bacalah katekese iman mengenai Yesus adalah Anak Allah
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)