PERJALANAN menarik dan sangat menantang ini terjadi hari Senin tanggal 15 Juli 2024; awal pekan ini. Dua imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) melakukan perjalanan darat menempuh rute Nabire-Bomomani sejauh hampir 180 km. Waktu tempuh perjalanan mencapai lima jam.
Kedua pastor diosesan KAJ itu adalah Romo Roy Djakarya Pr dan Romo Yogo Pr. Keduanya tengah mengantar pergi Fr. Octa, calon imam diosesan KAJ, yang segera akan menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP)-nya di Gereja Santa Maria Menerima Kabar Gembira Paroki Bomomani, Keuskupan Timika di Papua.
Jalan putus, jembatan ambrol tergerus banjir
Perjalanan ini juga tidak selalu berjalan mulus. Sekali waktu malah menemui jalan putus. Karena jembatan sudah terlanjur ambrol; tergerus oleh deru aliran banjir.
Tak ayal, mobil yang membawa rombongan dua imam dan satu frater KAJ harus “turun” ke bawah melewati dasar aliran sungai. Dan untung pula, aliran sungai saat itu kering.
Sambutan meriah umat Paroki Bomomani, Keuskupan Timika di Papua
Rasa lelah dan penat selama lima jam dalam perjalanan berakhir gembira. Atmosfir sukacita membuncah ria di Paroki Bomomani, ketika rombongan pastor dan frater dari Jakarta ini mendapat sambutan meriah dari umat Paroki Bomomani. Tampil dalam bentuk suguhan tari-tarian adat tradisional khas lokal Papua.
Beginilah kisah kecil tentang perjalanan pastor dan frater KAJ dari Jakarta menuju Nabire dan kemudian menempuh jalur darat ke Bomomani. Sebagaimana dikisahkan oleh Romo Roy Djakarya Pr kepada Sesawi.Net awal pekan ini.
Foto & Video: Romo Roy Djakarya Pr