Bacaan 1: 1 Yohanes 1:5-2:2
Injil: Mat 2:13-18
BEBERAPA waktu lalu beredar sebuah video lewat media sosial adegan kekerasan pada anak. Dari penelurusan yang berwajib mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi tidak di Indonesia.
Di mana pun itu terjadi, tetaplah tidak bisa ditolerir.
Entah anak itu melakukan kesalahan atau dengan alasan mendisiplinkan anak, ia mengalami pukulan tongkat dari orang dewasa. Bahkan tongkatnya sampai patah, dan sang anak tak kuasa melawan.
Masih banyak cara beradab dalam mendidik anak.
Dampak kekerasan pada anak bisa berkepanjangan bahkan berpengaruh sampai di masa depan dan bisa berakibat fatal atau meninggal.
Sebagai orangtua, mungkin pernah melakukan kekerasan pada anak, baik sengaja maupun tidak disadari.
Ada banyak macam kekerasan anak, misal kekerasan fisik, pelecehan seksual, penelantaran dan masih banyak lagi.
Untuk itu perlu adanya perlindungan bagi anak-anak.
Hari ini Gereja Katolik merayakan “Pesta Kanak-Kanak Suci”.
Kekuatiran Raja Herodes terhadap kelahiran “Raja Baru” yaitu Mesias telah membuatnya gelap mata. Karena tak mendapat informasi di mana “Bayi Raja” itu lahir dari para majus, maka raja memerintahkan pembinasaan semua bayi laki-laki berumur di bawah dua tahun.
Allah Bapa menyelamatkan bayi Yesus dengan meminta Yosef dan Maria mengungsi ke Mesir hingga saatnya tiba untuk kembali.
“Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.”
Sebagai orang yang telah dibaptis, maka mendapatkan kasih karunia persekutuan dengan Allah Bapa. Dan sebagai anak Allah, hendaklah hidup dalam terang.
Namun manusia terlahir memiliki warisan dosa asal dan setiap manusia hidup dalam dosa kecuali Bunda Maria.
Jika demikian, Yohanes Penginjil mengatakan,
“…kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.”
Pesan hari ini
Sama seperti Allah Bapa yang melindungi kanak-kanak Yesus demikian juga hendaknya setiap orang tua melindungi anak-anak mereka dari aksi kekerasan apa pun.
Tuhan Yesus adalah pendamai bagi dosa manusia.
“Anak adalah peniru terbaik, jadi berikanlah mereka sesuatu yang hebat untuk ditiru. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”