LIVE In dan Rekoleksi Remaja Paroki Santo Paulus Kleca Solo di Biara Skolatikat MSF Yogyakarta.
Remaja Santo Paulus Kleca Jumat–Minggu, 17-19 Februari 2023, bertempat di Biara Nazareth Skolatikat MSF Yogyakarta mengikuti live in dan rekoleksi dengan tema “Aku Remaja, Aku Saksi Kristus”.
Pemberi rekoleksi Frater-frater MSF Biara Nazareth.
Live in dan rekoleksi remaja dari Kleca diikuti 80 remaja dan 9 pendamping. Frater yang mendampingi dalam rekoleksi 14 orang Frater-frater MSF.
Menurut Dita – Ketua Panitia- harapan dilaksanakan live in dan rekoleksi ini agar remaja Santo Paulus Kleca dapat semakin terlibat di dalam kegiatan Gereja dan juga dalam hidup bermasyarakat.
Disisi lain juga bertujuan mengenalkan hidup biarawan-biarawati kepada para remaja. Berangkat dari Kleca hari Jumat Sore didampingi Romo Lioe Fut Khin MSF dan selesai hari Minggu Sore.
Tiga hari dua malam tidak pegang HP
Salah satu keistimewaan dalam live in dan rekoleksi yang diikuti oleh para remaja Kleca yaitu selama 3 hari 2 malam para remaja diminta tidak menggunakan HP. Hal ini memberi ajakan kepada para remaja untuk belajar mengolah diri pribadi dan tidak terganggu dengan alat komunikasi HP.
Kegiatan kesinergian PIR, Misdinar dan Promosi Panggilan
Kegiatan live in dan rekoleksi para remaja Paroki Santo Paulus Kleca merupakan bentuk kesinergian dari Tim Pelayanan PIR, Misdinar dan Promosi Panggilan.
Menurut Bapak Kaliktus materi live in dan rekoleksi mengajak para remaja untuk semakin mengenal diri sendiri, cita-cita dan panggilan hidup. Selain itu juga belajar dari keteladanan Santo Paulus.
Fun, food dan faith
Acara rekoleksi yang dikemas menggembirakan, bergaya muda, dengan diselingi makan bersama untuk menambah keakraban dan kehangatan serta tidak meninggalkan materi pengenalan akan iman dirasakan oleh para peserta menjadi suatu acara yang memberikan kesan mendalam.
Kesan yang disampaikan salah satu peserta Leonardus Deo Gracia Agniwiryatmaja ketika ditanya Sesawi.Net mengungkapkan bahwa kegiatannya seru, dilakukan tidak hanya di dalam ruangan. Tetapi juga meng-eksplore dinamika kelompok bersama teman-teman di luar ruangan, bisa mengenali diri sendiri dengan lebih baik dan belajar keteladanan Santo Paulus. “Outbound-nya seru, terutama voli air,” cerita Deo.
Keteladanan Santo Paulus
Peserta rekoleksi diajak meneladan Santo Paulus. Sikap keteladanan yang disampaikan Frater Kris -salah satu Frater pendamping- adalah keteladanan sikap misioner Santo Paulus, kemandirian Santo Paulus yang tidak mau merepotkan orang lain dengan bekerja sebagai penjahit tenda.
“Para remaja diajak menggali pengalaman dan memiliki cita-cita kedepan yang bisa memberikan kemandirian hidup” kata Frater Krisna MSF.
Lebih lanjut Frater Krisna menguraikan sikap misionaris Santo Paulus ditunjukkan dengan kegigihannya menjadi Rasul Kristus yang militan dan ajakan kepada para remaja untuk memberikan kesaksian hidup ditengah masyarakat, sesuai situasi dan kondisi remaja saat ini.
Rangkaian kegiatan 3 hari 2 malam ditutup oleh Romo Aloysius Yulli Dwianto MSF, Rektor Skolatikat MSF bersama dengan romo-romo: Romo Lioe Fut Khin MSF, Romo Thomas Budi Riyanto MSF dan Diakon Purna MSF.
Misa penutupan gabungan bersama PIR Paroki Kleca Surakarta dan PIR dari Paroki Keluarga Kudus Banteng Yogyakarta yang bersamaan waktunya mengadakan live in di biara-biara sekitar Gereja Banteng Yogyakarta.