“TUGAS saya memang berat, namun saya yakin semua masalah akan bisa kita tangani dengan baik,” demikian sambutan Lucas Papademos yang Kamis (10/11) didaulat menggantikan PM George Papandreous yang mundur karena gagal merebut dukungan di parlemen.
Pernyataan singkat namun cespleng dari Lucas, ekonom kelas dunia lulusan MIT di Massachussetss (AS) dan mantan Deputi Gubernur Sentral Uni Eropa kurun waktu 2002-2008.
Kini, di tangan pria kalem berumur 64 tahun ini, pelayaran Yunani di bahtera penuh ombak lantaran didera krisis Zona Euro akan dipertaruhkan. Lucas menyadari situasi genting itu dan dia menyanggupi memikul tanggung jawab membawa Yunani kembali sehat ekonominya.
Sebagai PM ad interim, masa jabatan Lucas tak terlalu lama. Paling banter, dia hanya akan berkuasa sampai Februari 2012 hingga berlangsung pemilu. Salah satu tugasnya adalah meyakinkan negara-negara donor di Zona Eropa dan IMF agar mereka jadi menggelontorkan dana talangan tak kurang 177 miliar dolar AS agar ekonomi Yunani tak limbung digulung ombak krisis moneter.
“Yang saya butuhkan hanya semangat persatuan nasional dan konsesus,” tandasnya.
Menurut pengamat internasional, pilihan Yunani menunjuk Lucas Papademos memimpin bahtera Yunani di saat krismon ini dinilai tepat. Dia pula yang mengantar Yunani resmi meninggalkan mata uang Yunani dracma menuju era Euro beberapa tahun lalu. Makanya dia sangat berharap jangan sampai Yunani kena tendang dari Zona Euro lantaran krismonnya berlarut-larut.