Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu,
tetapi kamu tidak mau.
terhadap para penduduk kota yang dicintainya.
Ia tahu bahwa mereka hidup salah.
Ia mencoba mencerahkan akal budi mereka.
Ia berusaha sampai ke dalam lubuk hatinya.
Ia menegur dan memperingatkan.
Ia mengingatkan nasib para nabi mereka.
Tetapi, ia gagal.
Sebab manusia itu insan bebas.
Sang Guru dengan mudah meredakan topan.
Tanpa kesulitan ia mampu memberi roti
walaupun jumlahnya tidak sebanding
dengan banyaknya orang yang lapar.
Ia bisa berjalan di atas air,
tetapi ia tidak bisa memaksa.
Ia memang hanya Anak Domba
yang siap dibantai orang
yang menolaknya.
Yang dia tangisi satu saja:
Mengapa mereka tidak mau?
©SL, 27 Okt 2011
kadang manusia hny melihat bukti nyata saja..