Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya
daripada anak-anak terang.
Alih-alih menggemukakkan harta majikannya,
ia menggemukkan dirinya sendiri.
Tetapi, setelah tahu akan dipecat,
ia mulai berbuat sebaliknya:
utang orang pada majikannya
ia kecilkan secara drastis.
Tak ada dari mereka yang tahu
bahwa bendahara curang.
Mereka justru senang sekali
dan berterima kasih kepadanya.
Pemotongan utang menciptakan persahabatan.
Berbagi harta adalah kebajikan.
“Menolong orang miskin,
sama seperti memberi pinjaman kepada Tuhan”,
kata sang bijak dalam kitab Amsal.
Ia memikirkan masa depannya yang suram.
Mengapa anak-anak terang tidak berbuat yang sama?
©SL, 4 Nov 2011