Luk 17:10 Hamba

0
990 views

KAMI  hamba-hamba yang tidak berguna;

kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan.

 

“Tidak berguna”, demikianlah terjemahannya.

Padahal terjemahan lain mungkin lebih tepat:

“Kami memang hamba semata-mata!”

Sebab kami memaklumkan Allah

yang mahabaik dan maharahim

bukan demi  mendapat upah dari Dia!

 

Seorang hamba Tuhan

menatap hidup dan wafat Gurunya

sebagai pemberian yang tiada taranya.

Maka, ia tidak hidup untuk “mendapat”.

Ia hidup untuk “memberi”,

memberi sampai tetes darah terakhir.

 

Ia berbahagia karena dipakai Sang Guru,

walaupun dalam dirinya tak ada yang hebat.

Ia justru seorang hamba,

dan ia bangga dengan statusnya yang mulia.

 

Sebab Tuhan sendiri telah menjadi hamba

supaya semua ‘tuan’ bumi mengerti

bahwa menjadi hamba yang penuh kasih

sama dengan mencapai kebahagiaan.

©SL, 8 Nov 2011

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here