Bacaan 1: Yos 3:7-10a. 11. 13-17
Injil: Mat 18:21 – 19:1
LUKA batin bisa dialami oleh siapa saja. Luka batin biasanya terjadi akibat suatu tekanan secara luar biasa berat atau terus menerus.
Bisa disebabkan oleh diri sendiri atau orang lain.
Bisa karena gangguan psikologis, trauma, dan semacamnya.
Luka batin mungkin tak pernah disadari, sehingga bisa membuat hidup berantakan.
Memaafkan adalah cara terbaik untuk menyembuhkan dan memulihkan luka batin. Sehingga ia mampu mengalami suasana hati damai sejahtera penuh sukacita.
Seorang Kristiani, tidak memiliki hak untuk menentukan batas pengampunan.
Setiap hari kita mendaraskan doa Bapa Kami, yang salah satu kalimatnya berbunyi:
“Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami…”
Dengan kata lain kesediaan Allah untuk mengampuni kita, tergantung pada kesediaan kita mengampuni orang lain.
Tuhan Yesus bersabda, bahwa pengampunan itu tak ada batasnya.
“Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.“
Secara matematis bisa ditulis: 70x7x …. (alias tak terbatas)
Dalam perumpamaan ini, raja diidentifikasikan dengan Allah. Ia menunjukkan kasih sayang yang begitu besar dengan menghapuskan hutang yang besar.
Namun sayang, hamba yang diampuni gagal meneladani tindakan pengampunan raja.
Hutang seratus dinar dibandingkan sepuluh ribu talenta, tidak ada artinya.
Jika dirupiahkan saat ini kira-kira, sepuluh juta rupiah (1 dinar= Rp 100,000 atau upah sehari buruh) melawan enam triliun rupiah (1 talenta= 6000 dinar).
Sebuah alegori tentang hutang dosa manusia yang tidak mungkin terbayarkan sepanjang hidupnya. Hutang itu hanya bisa lunas jika dihapuskan oleh Allah.
Maka Dia mengutus Putera-Nya turun ke dunia menebus dosa manusia.
Musa mengalami luka batin berkepanjangan oleh tekanan bangsa Israel yang terus membuat masalah sepanjang perjalanan ke “Tanah Terjanji”.
Hal ini membuat emosi marahnya, menjadi batu sandungan untuk masuk ke “Tanah Terjanji”.
Bangsa itu akhirnya dipimpin Yosua penerusnya, yang juga mendapatkan kuasa untuk membelah air Sungai Jordan untuk menyeberangkan mereka.
Sebuah mukjizat yang mengingatkan ketika Musa mendapat kuasa membelah Laut Teberau.
Pesan hari ini
Luka batin membawa kesengsaraan hamba itu ke penjara. Karena tidak mau memaafkan dan mengampuni orang lain seperti yang diteladankan raja.
Allah telah terlebih dahulu mengampuni kita. Mari kita juga memaafkan orang lain.
“Kesempatan terbaik itu melakukan hal yang baik untuk orang lain. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”