Magnificat Anima Mea Dominum

0
324 views
Magnificat by ist

Puncta 22.12.22
Kamis Pekan Khusus Adven
Lukas 1: 46-56

KIDUNG Pujian Maria adalah ungkapan jeritan orang kecil dan hina yang didengarkan Tuhan. Allah melakukan perbuatan-perbuatan besar bagi umat-Nya.

Allah selalu memperhatikan kehinaan dan kerendahan umat-Nya. Allah selalu berpihak pada orang-orang kecil yang hanya bisa berharap uluran tangan-Nya.

Penginjil mengungkapkan kehadiran Roh Kudus yang menaungi Maria dan Elisabet saat mereka saling mengucapkan salam. Tidak hanya mereka berdua yang bergembira, tetapi bayi yang ada di dalam kandungan mereka pun melonjak kegirangan.

Jiwa yang dipenuhi oleh Roh akan mengalami “konsolasi” atau kegembiraan yang meluap dan penuh. Sampai orang tak mampu berkata-kata selain bersyukur dan memuji Allah.

Maria mengalami perbuatan tangan Allah terhadap orang kecil. Kata “perbuatan tangan-Nya” mengingatkan bagaimana tangan Allah melindungi Israel yang adalah budak di Mesir. Ahli nujum Mesir berkata kepada Firaun, “Inilah tangan Allah.”

Ketika Israel terbebas dari kejaran tentara Mesir dan prajurit-prajurit ditunggang-langgangkan, mereka memuji Allah, “Tangan kanan-Mu Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu. Tangan kanan-Mu Tuhan menghancurkan musuh.”

Kisah Daud melawan Goliat, tentara Filistin juga menggambarkan perlindungan Tuhan bagi orang kecil. Daud hanya mengandalkan nama Tuhan. Ia berhasil mengalahkan raksasa Goliat yang besar.

Magnificat adalah ungkapan doa dan harapan kaum kecil dan lemah kepada kemahakuasaan Tuhan. Tuhan tidak akan membiarkan mereka jatuh dan sengsara. Hati Tuhan terpaut pada mereka yang kecil dan menderita.

Doa-doa orang kecil dan lemah akan melambung tinggi di hadapan Tuhan, dan Tuhan tidak akan menunda mengabulkannya.

Sikap Allah yang membela dan berpihak pada mereka yang menderita terungkap dalam Kidung Magnificat.

“Perkasalah perbuatan tangan-Nya, dicerai-beraikan-Nya orang yang angkuh hatinya.” Allah merendahkan orang yang angkuh hatinya. Nilai moral kekristenan nampak dalam sikap rendah hati. Kesombongan atau keangkuhan adalah nilai yang jauh dari moral Kristen.

“Orang yang berkuasa diturunkan-Nya dari takhta, yang hina dina diangkat-Nya.” Maria menunjukkan apa yang tidak dipandang oleh dunia. tetapi justru dihargai oleh Allah.

Orang terkecoh mengejar hal-hal duniawi, tetapi yang hina dina justru diangkat oleh Tuhan. Dalam doa Maria, yang hina dina di mata dunia justru dijunjung tinggi oleh Allah.

“Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan, orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.” Maria mengungkapkan bahwa hidup harus berbagi. Tidak untuk diri sendiri.

Orang lapar harus dikenyangkan. Orang kaya harus pergi memberi sampai tangannya kosong. Tanpa semangat berbagi, dunia akan menjadi tidak adil.

Kidung Maria mengajak kita bersemangat rendah hati, tidak serakah dan mau berbagi kepada orang kecil. Karena di dalam diri mereka yang kecil, Allah menampakkan Diri-Nya.

Pergi ke Banyuwangi melewati Bangil,
Berhenti sejenak di kota Surabaya.
Allah berpihak kepada orang kecil,
Dia akan bantu mereka yang hina dina.

Cawas, hanya bisa berharap kepada Tuhan…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here