CARING merupakan komitmen moral untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan martabat manusia. Dan itu akan tercapai melalui 10 faktor karatif (Watson).
Dalam rangka mengaplikasikan materi kuliah ini, para mahasiswa D3 Keperawatan STIKes Santo Borromeus melaksanakan kegiatan berbelarasa bersama anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di bawah naungan Yayasan YKMI Ngamprah.
Di sini ada jenjang pendidikan mulai dari level TK hingga SMA dengan kekhususan tuna grahita, tuna rungu, dan autis. Lembaga pendidikan ABK ini dipimpin oleh Ibu Hj. Reni Sukwatiniawati DPd dan dibantu oleh tenaga staf terdiri 13 guru dengan latar belakang Sarjana PLB dengan berbagai cakupan keterampilan bidang pendidikan luar biasa, pendidikan seni musik, seni tari, bahasa Indonesia dan Inggris.
Jumlah total siswa di semua jenjang pendidikan ada sebanyak 70 ABK.
“Sabisa-bisa, kudu bisa, pasti bisa” menjadi motto SLB Ngamprah Raya. Demikian keterangan Ibu Tita SPd, guru jurusan PLB.
Hari bersekolah
Hari-hari bersekolah berlangsung mulai Senin hingga Jumat , mulai sedari pukul 07.30-11.00 WIB (kecuali TK hanya sampai pkl 10.00).
Di hari Sabtu dilakukan kegiatan pengembangan bakat di GOR bulu tangkis dan renang di Kertajaya dengan sistem bayar bulanan per grup. Kegiatan menonjol yang cukup membanggakan adalah keberhasilan menjadi juara melukis, tata rias, dan tataboga (biasanya dilakukan pada hari Kamis).
Kegiatan melukis dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak BARLI setiap Jumat.
Pada umumnya, ABK yang bersekolah di sini mendapatkan bantuan dari BOS. Meskipun demikian, masih ada kendala banyak ABKI tidak bisa datang, karena alasan biaya transportasi ojek pp yang cukup mahal.
Demikian keterangan tambahan dari Ibu Kepsek Hj. Reni yangmendirikan sekolah ini sejak tahun 2005. Ia merasa prihatin dengan banyaknya ABK yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Walaupun masih banyak kendala dan tantangan, namun para guru (dua orang PNS dan 11 honorer) ini tampak selalu ceria dan penuh cinta melayani ABK tersebut.
Hal ini tampak dari ekspresi wajah, keramahan dan keterbukaan mereka saat menyambut kedatangan kami yang sudah bekerja sama selama 5 tahun ini.
Kami datang ke sana dalam konteks kegiatan memberi edukasi ringan dalam keceriaan dan sukacita. Pancaran keceriaan juga nampak dalam diri ABK saat bermain tebak-tebakan, bernyanyi, berjoget sambil mempraktikkan edukasi enam langkah antara lain praktik mencuci tangan dengan benar, maupun saat mewarnai gambar-gambar yang diberikan oleh para mahasiswa.
Dua di antaranya bahkan menjuarai lomba menggambar nasional.
Itulah sekelumit penulis bersama para mahasiswa STIKes St. Borromeus Bandung ketika bertandang ke sekolah SLB Ngamprah Raya.