Mahkota Juara tak Bisa Dibanggakan Selamanya

0
211 views
Ilustrasi - Mahkota juara. (ist)

Bacaan 1: Why 14:14 – 20
Injil: Luk 21:5 – 11

DALAM setiap kejuaraan maka tujuan akhir dari peserta kompetisi adalah “Mahkota Juara”. Simbol keperkasaan dan kemegahan sebuah prestasi tinggi.

Siapa yang bisa menyangka bahwa Leicester City tim biasa-biasa saja dan tanpa bintang mampu juara Liga Primer Inggris di tahun kompetisi 2015 – 2016.

Euforia besar terjadi di kota Leicester, Claudio Ranieri bahkan dibuatkan patung sebagai tanda terima kasih warga disitu.

Namun semua itu pada akhirnya pudar, Tim Leicester dan Claudio Ranieri bahkan bernasib buruk dipecat karena dianggap gagal dimusim berikutnya.

Mahkota juara tak lagi mampu menolongnya bermegah diri. Setelah juara, tim itu memang kembali terseok-seok seperti biasanya.

Dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus mengingatkan para murid-Nya. Hal-hal lahiriah tak bisa dibanggakan pada saat Hari Tuhan. namun hanyalah iman yang mampu menyelamatkan.

“Akan tiba harinya segala kalian lihat disitu diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.”

Pada zamannya, Bait Suci konon berdiri sangat megah. Ia dihiasi banyak batu permata, bangunan besar dan megah.

Namun Bait Suci, pada saatnya akan diruntuhkan dan hari ini hanya tersisa sepotong “Tembok Ratapan” saja.

Bait Suci yang megah ternyata tak mampu membantu bangsa Israel menerima Mesias, mereka bahkan membunuh-Nya.

Dalam penglihatannya, Yohanes menceritakan bagaimana ia melihat gambaran “panen eskatologis” yaitu penghakiman akhir zaman bagi mereka yang menolak Mesias.

Gambaran yang merupakan gabungan dari kisah Yoel 4:13-16 dan Daniel 7:13.

Panen anggur yang merupakan penghakiman bagi mereka yang menolak Mesias dan datangnya Malaikat Tuhan dalam awan gemawan, yang lalu menyabit para musuh Allah tersebut.

Mereka masuk ke dalam lautan darah segar.

Pesan hari ini

Penampilan memang penting namun iman adalah mahkota juara yang lebih berharga pada saat Hari Tuhan tiba.

Jangan sampai hanya gara-gara memelihara penampilan namun terkena sabitan Malaikat Tuhan dan tercebur dalam lautan darah segar.

Tak ada yang perlu disesali dalam hidup, sebab hari buruk memberi pelajaran berharga bagi esok hari.

Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here