Jurnal yang terbit sejak era Perang Dunia I dan masih bertahan di era Facebook ini dalam sejarahnya merupakan sebuah publikasi sederhana dari para para skolastik Jesuit yang sedang belajar teologi di Kansas.
Oleh beberapa dosen, para skolastik ini diajak untuk menerbitkan tugas-tugas karya tulis mereka selama di kelas. Sangat menakjubkan, inisiatif sederhana ini dalam perjalanan sejarah bisa sungguh memberi kontribusi yang sangat besar dalam dinamika hidup bakti dalam Gereja Katolik di seluruh dunia selama 70 tahun.
Keputusan untuk menghentikan penerbitan ini menurut salah satu editor Pater Harter, SJ karena selama beberapa tahun terakhir jumlah pelanggan menurun secara signifikan. Di sisi lain, biaya produksi cetak makin tinggi. Tentu saja, mempertahankan produksi dalam situasi demikian hanya akan mengantar jurnal ini menuju kebangkrutan.
Namun penghentian penerbitan ini bukan berarti tamatnya riwayat Review for Religious. Pater Harter menjelaskan, masa penghentian ini dipakai sebagai saat discernment (menimbang) untuk memutuskan arah jurnal di masa depan. Untuk itu pihak editor sudah menghubungi banyak institusi Jesuit dan pusat teologi di seluruh dunia untuk bekerja sama dalam merumuskan arah dan bentuk jurnal di masa mendatang.
Yang jelas, menurut Harter, edisi perdana tahun 2012 merupakan terbitan paripurna yang dicetak oleh tim penerbitan di St. Louis dan masa-masa jeda ini akan dipakai untuk melakukan digitalisasi konten-konten jurnal yang sudah ada selama 70 tahun terakhir.