Makanlah Apa yang Disediakan

0
203 views
Nanga Mahap - makan di rumah umat di Stasi Nyonak. (Sr. Ludovika OSA)

Bacaan I Kej 2:4b-9.15-17
Injil Mark 7:14-23

“SALAH satu petualangan yang sangat menyenangkan sebagai seorang misionaris adalah bisa mencicipi aneka makanan,” kata seorang teman dalam syeringnya.

“Setiap kali kunjungan umat ke stasi-stasi jauh, mereka telah menyiapkan makanan, dengan lauk istimewa,” katanya

“Semua tergantung musim. Jika musim babi, maka hampir setiap stasi lauknya daging babi,” katanya

“Kalau sedang tidak ada daging, biasanya ada ikan; atau daun pakis dicampur mie,” katanya.

“Prinsip saya, apa pun yang dihidangkan pasti saya makan, karena itu persembahan dan usaha umat,” katanya

“Kalau mereka makan dan sehat, maka tidak ada alasan saya tidak makan apa yang dihidangkannya,” katanya menyakinkan.

“Biasanya umat akan senang, jika apa yang dihidangkan kita makan,” katanya

Hari ini kita baca dalam bacaan Injil, ”Camkanlah. Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya lalu dibuang di jamban.”

Jelas sekali bahwa yang masuk itu halal namun yang keluar dari diri kita itu yang menajiskan.

Ketika kita menerima pemberian umat dengan hati penuh syukur, maka makanan itu akan menjadi kekuatan dan daya ilahi dalam kehidupan kita.

Namun, jika kita pilih-pilih makanan dan meminta yang tidak ada, akan membuat umat merasa terbebani hingga merasa tidak ikhlas memberikannya kepada kita.

Siapa umat yang kita layani, bisa kita kenal dari apa yang mereka makan dan minum.

Apakah kita ini, orang yang terbuka hati menerima rezeki?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here