Renungan Harian
Senin 030122
Bacaan I: 1Yoh. 3: 22-4: 6
Injil: Mat. 4: 12-17. 23-25
“ROMO, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Teman-teman saya selalu menganggap bahwa saya ini tukang marah dan selalu mengeluarkan kata-kata yang tidak enak.
Saya marah itu bukan tanpa sebab, tetapi saya marah karena ada hal-hal yang menurut saya tidak pada tempatnya.
Saya mengeluarkan kata-kata yang tidak enak, karena saya berusaha jujur, mengungkapkan kebenaran; saya tidak mau basa-basi.
Saya tahu, bahwa saat saya marah atau mengeluarkan kata-kata yang tidak enak itu melukai orang lain; dan saya menyesal sesudahnya.
Beberapa kali saya mencoba untuk diam dalam pertemuan atau perjumpaan dengan teman-teman, agar saya tidak marah atau mengeluarkan kata-kata yang tidak enak. Tetapi sikap saya ini malah dianggap aneh oleh teman-teman saya, maka saya jadi bingung, saya harus bagaimana,” seorang bapak berkeluh kesah.
“Bapak, kiranya baik kalau bapak mengecek dan meneliti apakah benar dorongan untuk marah sungguh-sungguh karena ada ketidakberesan? Atau ada dorongan lain. Demikian juga ketika bapak melontarkan kata-kata yang tidak enak, apakah sungguh-sungguh karena kejujuran atau ada dorongan lain?
Misalnya ada dorongan berdasar ketidaksukaan bapak dengan orang tertentu atau ada keinginan untuk menjatuhkan seseorang. Bapak tidak harus menjawab sekarang, tetapi bapak perlu mengambil waktu untuk meneliti ini,” jawab saya.
Beberapa pekan kemudian, bapak itu datang lagi.
“Romo, saya sadar bahwa saya ini orang yang perfeksionis dan di dalam diri saya ada dorongan bahwa saya harus menjadi yang utama. Saya tidak senang atau lebih tepatnya tidak nyaman, kalau ada orang lain yang menjadi lebih utama dari pada saya.
Saya melakukan banyak hal, pertama-tama bukan demi orang lain, tetapi agar saya mendapat pengakuan bahwa saya baik, saya hebat. Apakah karena ini, sehingga saya menjadi seperti ini?” cerita bapak itu.
“Bapak, saya tidak dapat memastikan bahwa benar karena ini atau itu. Justru kesadaran yang ada ini diuji lagi, diteliti lagi apakah semua hal yang bapak sadari itu yang memunculkan hal-hal yang bapak tidak sukai dalam diri bapak.
Ambilah waktu barang 15 menit sebelum tidur untuk memeriksa batin. Untuk meneliti dorongan-dorongan yang ada, untuk meneliti kepetusan-keputusan yang diambil dan untuk meneliti akibat dari keputusan itu.
Dengan demikian kita akan semakin menyadari mana dorogan dari roh baik dan mana dorongan dari roh jahat. Semua diuji dan diteliti dalam pengalaman,” jawab saya.
Sebagaimana sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Surat Yohanes:
“Janganlah setiap roh kamu percayai, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah.”