Umat katolik memiliki tiga pilar utama dalam mempelajari iman Kristiani. Tiga pilar tersebut adalah:
- Kitab Suci
- Magisterium
- Tradisi Suci
Berdasarkan Konsili Vatikan II dalam dokumen Dei Verbum no 22 dikatakan, “Bagi kaum beriman kristiani jalan menuju Kitab Suci harus terbuka lebar-lebar”.
Kitab Suci harus dikembalikan kepada umat katolik, setelah sebelumnya ada larangan bagi umat katolik untuk membaca Kitab Suci tanpa bimbingan rohaniwan.
Gereja katolik juga menetapkan bulan September sebagai “Bulan Kitab Suci”, sebagai upaya mendorong umat untuk membacanya.
Secara jelas Konsili Vatikan II menggarisbawahi bahwa Kitab Suci adalah dasar dan sumber iman kristiani. Dalam salah satu bukunya, Santo Hieronimus menuliskan “tidak membaca Kitab Suci maka tidak mengenal Kristus”.
Seluruh pewahyuan Allah dalam Diri Tuhan Yesus Kristus dituliskan dalam Kitab Suci. Maka mutlak bagi umat katolik untuk membaca Kitab Suci. Agar semakin mengenal siapa Tuhan Yesus yang diimani tersebut.
Membaca saja mungkin tidak cukup, perlu belajar dan bimbingan, bagaimana memahami Kitab Suci. Maka terdorong oleh kebutuhan tersebut, Keuskupan Bogor membuka kelas “ONLINE” belajar Kitab Suci.
Hal ini juga sebagai wujud nyata gerakan membaca dan belajar Kitab Suci yang digagas oleh Bapak Uskup Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM selaku Uskup Bogor.
Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) Santo Yohanes Penginjil, Keuskupan Bogor membuka kelas “ONLINE”, Angkatan 18.
Para pengajarnya terdiri dari para romo keuskupan Bogor, serta para awam ahli Kitab Suci dari Keuskupan Bogor, keuskupan Agung Jakarta serta Malang. Mereka diantaranya adalah:
- Romo Yohanes Driyanto, Ahli Hukum Gereja Katolik
- Romo Yustinus Dwi Karyanto, Paroki St. Fransiskus Asisi Sukasari
- Romo Paulus Haruno, romo paroki Katedral Bogor
- Dr. Edwin Paskalis, Keuskupan Malang
- Hilarius Irhandi Lukito, KAJ
- Hortensius Mandaru, LAI
- YM Seto Marsunu, LBI
- Alfons Jehadut, LBI
- Agus Handojo, KAJ
Dan lainnya.
Silakan mendaftar pada link:
Informasi selengkapnya ada dalam poster terlampir.
