Mari Berdonasi untuk Fr. Leo Wiyadi (2)

SEPENGGAL surel masuk ke akun kami. Surel ini datang dari Mas Anton, mantan seminaris alumni Seminari Menengah Stella Maris di Bogor, Jawa Barat.

Anton adalah orang yang pertama kali melansir “berita” soal kondisi Fr. Leo Wiyadi dengan konten berita yang sangat menyentuh. Hanya saja, ada pilihan kata yang kurang pas yakni “memulangkan” sehingga menimbulkan kesan kurang baik seakan-akan Keuskupan Tanjung Karang tidak bertanggungjawab atas kondisi Fr. Leo Wiyadi. (Baca juga:   1,5 Th Koma, Fr. Leo Wiyadi Pr Tergolek tak Berdaya di Njali, Sendang Sriningsih)

Atas pilihan kata yang tidak pas ini, Sdr. Anton mohon maaf kepada Keuskupan Tanjung Karang, Kel. Pak Sudi –ayah kandung Fr. Leo Wiyadi. “Tidak ada maksud untuk mendiskreditkan atau memojokkan pihak mana pun. Yang terjadi hanyalah pilihan kata yang tidak pas,” terang Anton kepada Sesawi.Net, Minggu tanggal 6 Maret 2016.

“Saya sendiri merasa bersalah telah menulis postingan di jalur WA tersebut dengan pilihan kata yang tidak pas dan tepat,” tambahnya kemudian.

Niat mulia

Menurut Anton, sebenarnya maksud dan niat mulia ada di balik misi menyebarkan berita di jalur WA tersebut.  Keinginannya hanya satu. Sebagai sesama alumni Seminari Menengah Stella Maris di Bogor dan merupakan kakak kelas Fr. Leo Wiyadi saat sekolah di Bogor, Anton ingin agar banyak orang menunjukkan wajah kerahiman, terutama pada Masa Prapaska ini. “Niat saya saya sangat spontan yakni keinginan agar banyak orang memberi perhatian dan mendoakan Fr. Leo, ketika mereka tengah berziarah ke Gua Maria Sendang Sriningsih di Njali sekalian bertandang menyapa keluarga mereka,” kata Anton.

“Kami para keluarga besar alumni Seminari Stella Maris, memiliki keyakinan bahwa Frater Leo  tetap memiliki panggilan untuk imamat, walaupun mungkin tidak tercapai,” terang dia.

Donasi amal

Perhatian besar kepada Fr. Leo Wiyadi ini juga terjadi di lingkaran jalinan pertemanan antar alumni Seminari Mertoyudan. Para pembaca pun tersentuh dan kemudian tergerak untuk berdonasi.

Merespon hal ini dan pertanyaan pembaca, Redaksi Sesawi.Net membuka dompet donasi amal untuk Fr.Leo Wiyadi. Donasi amal ini kami buka hanya sampai Minggu Palma yakni tanggal 20 Maret 2016.

Kami akan mencairkannya pada hari-hari Tri Hari Suci untuk kemudian donasi kasih itu bisa kami berikan langsung kepada keluarga Fr. Leo Wiyadi di kampung halamannya di Gayamharjo, Njali, Sendang Sriningsih. Kami sendiri akan membawa donasi tersebut ke sana saat Paska 2016 mendatang.

Rekening Paguyuban Sesawi

Mereka yang berminat ingin berdonasi melalui Sesawi.Net, silakan melakukan transfer ke rekening Paguyuban Sesawi (Sesama Sahabat Warga Ignatian) dengan menulis pada subject berita: Donasi Fr. Leo untuk keperluan pencatatan administrasi.

Paguyuban Sesawi adalah komunitas alumni para mantan frater/pastor/bruder anggota Ordo Serikat Yesus (Jesuit) Provinsi Indonesia. Para anggota Paguyuban Sesawi sering menyebut diri sebagai Sesawier (s) dan tentunya mereka adalah para mantan frater, bruder, imam/pastor Jesuit yang pernah mendapatkan pendidikan Latihan Rohani (Retret Agung 30 Hari) di Novisiat SJ Girisonta, Karangjati, Ungaran, Jateng.

Adapun rekening resmi Paguyuban Sesawi  telah terdaftar atas nama dua orang yakni Liliana Wiyono dan Marcus Chrisinus Sunarto  sbb:

• BCA KCP Menara Palma Jakarta
• Norek: 5425 061 761
• a/n Liliana Wiyono – Marcus Chrisinus Sunarto 

Bendahara Sesawi

Sdri. Liliana Wiyono boleh menyebut diri sebagai Sesawier karena ia adalah istri seorang mantan Yesuit. Sementara,  Sdr. Marcus Chrisianus Sunarto dengan sendirinya adalah mantan Yesuit. Keduanya adalah anggota Paguyuban Sesawi.  Mereka berdua resmi telah didapuk oleh komunitas Paguyuban Sesawi menjadi bendahara paguyuban sejak hampir tiga tahun terakhir ini.

Kami mohon para penderma sudi memberi notifikasi kepada kami melalui email mhariyadi@yahoo.com dan mathias.hariyadi@gmail.com untuk keperluan pencatatan.

Atas budi baik para pembaca sekalian, kami ucapkan banyak terima kasih.