Senin, 4 Juli 2016
Pekan Biasa XIV
Hos 2:13.14b-15.18-19; Mzm 145:2-3.4-5.6-7.8-9; Mat 9:18-26
Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat. Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” …. Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang
dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
DARI Injil hari ini kita belajar mengenal Yesus Kristus yang mengetahui persoalan hidup kita lebih baik dibandingkan diri kita. Ia bertindak dan melakukan yang terbaik saat melihat iman kita. Kita belajar beriman seperti kepala rumah ibadat dan perempuan yang menderita yang menunjukkan iman yang mengagumkan.
Kepala rumah ibadat memiliki iman yang mengagumkan. Luar biasa bahwa ia menyembah Yesus di depan banyak orang dan mohon mujizat untuk anaknya yang mati. Perempuan yang dua belas tahun menderita pendarahan itu memiliki iman yang besar pada Yesus juga. Dalam kasusnya ia tidak mengungkapkan iman dengan kata-kata tetapi dengan tindakan menjamah jubah-Nya.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, kita belajar bahwa kita harus bertindak, bergerak dan meninggalkan zona nyaman untuk mendekat dan menyembah Yesus. Apakah kita memiliki iman saya kita berdoa pada-Nya? Apakah iman kita cukup kuat untuk mohon hal yang luar biasa kepada-Nya?
Tuhan Yesus Kristus Engkaulah penebus dan penyelamat kami. Kami menyembah Dikau dengan penuh iman dan berdoa bagi mereka yang takut mendekati Dikau. Anugerahilah kami iman yang lebih mendalam pada-Mu bahwa Dikau memiliki kuasa menyembuhkan kami dan orang yang kami kasihi kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)