Maria Immaculata

0
300 views
Maria meremukkan kepala ular

Bacaan 1: Kej. 3:9-15. 20

Bacaan 2: Ef 1:3-6. 11-12

Injil: Luk 1:26-38.

Umat katolik sering dianggap “kebablasan”, terutama dalam penghormatan terhadap Bunda Maria. Dalam kristiani, setiap orang telah ditetapkan mewarisi dosa asal Adam dan Hawa. Seperti yang dikisahkan dalam bacaan pertama, dimana Hawa diperdaya oleh Ular Tua untuk memakan buah terlarang kemudian mengajak Adam memakannya.

Oleh peristiwa itu, dosa masuk ke dunia sebagai dosa asal sehingga Allah mengadakan permusuhan antara keturunan Ular dengan manusia.

“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Namun ada yang dikecualikan, yaitu Bunda Maria.

Dalam sebuah ensiklik Paus Pius IX pada 8 Desember 1854, “Ineffabilis Deus” (Tuhan Tak Terhingga) meneguhkan dogma, bahwa Maria dikandung tanpa noda (Maria Immaculata).

Alasan tertinggi untuk hak istimewa ini: Maria mengandung Allah.

Allah tidak mungkin berada dalam rahim orang berdosa.

Berbeda dengan Hawa (yang merupakan wanita murni sebelum ia jatuh dalam dosa), Bunda Maria memperoleh kemenangan yang terpenuh atas sang Ular Tua itu.

Maria, perawan yang dipilih sendiri oleh Sang Putera untuk menjadi ibu-Nya. Roh Kudus menghendaki, agar oleh kekuatan-Nya, Ia (Allah Putra) yang dari mana Roh Kudus itu berasal, dikandung dan dilahirkan oleh sang wanita tersebut.

Secara alkitabiah hal ini tercermin dalam pengutusan Malaikat Gabriel kepada Maria, menyampaikan Kabar Gembira bahwa ia akan mengandung Anak Allah Yang Maha Tinggi.

“Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus… dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi…

­

…Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”

Sebagaimana Allah telah memilih kita para pengikut-Nya menjadi anak-anak-Nya seperti yang disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus.

“Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”

Pesan hari ini

Bunda Maria sebagai “Bait Allah” dimana Ia akan lahir dari rahimnya, berinkarnasi menjadi Manusia maka sudah sepantasnya, Maria disucikan sejak dikandung ibunya Santa Anna.

“Tidak peduli sebesar apa badai yang kamu hadapi, Tuhan tetap mengasihimu dan Dia tidak akan pernah meninggalkanmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here