“PROFICIAT buat MariaKhelli atas prestasimu. Karya postermu sangat inspiratif dan sarat nilai juang serta bersifat nasionalis. Salut.”
Itulah salah satu chat grup WhatApp terbatas para guru SMA Xaverius 1 Palembang. Banyak ucapan mengalir kepada Maria Khelli di grup tersebut, walau sesungguhnya Maria Khelli tidak menjadi anggota grup ini.
Mendapat pujian
Ucapan kegembiraan itu mengalir kepada Maria Khelli, ketika mendengar kabar bahwa ia menjadi Juara 1 dalam lomba poster digital tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Rabu, 25/7) yang diselenggarakan di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.
Sebelumnya, siswi kelas XI MIPA 5 SMA Xaverius 1 ini menjadi Juara 1 jenis lomba yang sama tingkat Kota/Kabupaten se-Sumatera Selatan.
Putri dari pasangan Jonny Sulaiman dan Else ini sejak kecil memiliki hobi menggambar. Seperti teman-teman sebayanya, sejak TK atau SD, Maria Khelli suka mewarnai dan menggambar. Kadang karyanya menggambar atau mewarnai mendapat pujian dari bapak ibu-gurunya, orangtuanya dan bahkan dari tema-teman sebayanya.
Pujian-pujian atas karya itu tidak membuat Maria Khelii menjadi semakin percaya diri. Bahkan beberapa kali ditawari oleh bapak-ibu guru untuk mengikuti lomba mewarnai saat TK atau SD namun Maria Khelli menolak.
Maria Khelli merasa karyanya belum bagus dan lagi pula ia takut gagal, kenangnya saat ia masih di bangku TK dan SD.
Belajar dari internet
Sejak kelas 1 SMP, Maria Khelli lebih tekun dengan hobinya menggambar. Untuk mendalami hobinya ini, Maria Khelli tidak belajar secara khusus pada guru les menggambar.
Maria Khelli belajar mandiri dari internet. Dalam belajar tersebut, kadang ia bertanya pada orangtua, guru di sekolah dan teman-temannya, apakah masih ada yang kurang lengkap. Demikian kata Maria Khelli dengan rendah hati.
Menjadi animator atau desainer. Itulah jawaban tegas Maria Khelli saat ditanya tentang cita-citanya kelak.
Siswi kelahiran Palembang, 5 Oktober 2002 ini mengaku sangat bangga dengan prestasi yang ia dapatkan selama ini. “Saya senang bisa membawa nama sekolah. Betapa tidak, dari ratusan siswa, namun saya yang dipilih dan dipercaya, tentu saya bangga. Selain itu, saat mengikuti aneka lomba, saya selalu mendapat teman baru,” kata Maria Khelli.
Putri pertama dari tiga bersaudara ini mengatakan pengalaman singkatnya, ketika mengikuti perlombaan mendesain poster di Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Jogyakarta.
“Awalnya hampir down karena shocked. Rupanya peraturan lomba ketika saya masih SMP berbeda jauh dibandingkan ketika mengikuti lomba di UKDW ini. Peraturan lebih detil, namun guru-guru tetap mendukung saya, sehingga saya akhirnya bisa menjalankannya dengan baik dan lancar. Akhirnya, saya mendapat hasil yang maksimal. Saya mendapat Juara 1,” kenang Maria Khelli.
Prestasi tingkat nasional
Maria Khelli mengaku, kadang agak sulit membagi waktu.
“Banyak hal yang harus saya pelajari, terutama jika saya baru pertama kali mengikuti lomba tersebut. Kadang ide yang muncul kurang bagus, kadang tidak ada ide walaupun sudah mencari referensi,” tuturnya.
Maria Khelli mencatat beberapa prestasi yang diraihnya:
- Prestasi tingkat lokal (Kota Palembang) sebagai peserta Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N). Desain Poster SMP (2015), Juara 3 menggambar komik Maitreyawara (2015), juara 3 Faber castel sebagai peserta SMP (2015).
- Ketika SMA, menjadi peserta Sketsa Universitas Musi Charitas (2017), juara 1 membuat Mading Universitas Musi Charitas (2018), dan juara 1 FLS2N dalam Desain Poster (2018)
- Prestasi tingkat Propinsi Sumatera Selatan: juara 1 dalam FLS2N Desain Poster (jenjang SMA, 2018).
- Prestasi tingkat Nasional: Juara 1 Desain Poster dari Universtas Kristen Duta Wacana Jogyakarta jenjang SMA tahun 2017.
Guru Seni Budaya SMA Xaverius 1 Palembang, Wening Tyas Bayu, S.Sn, yang juga mendampingi Maria Khelli dalam ajang perlombaan menilai, ia adalah pribadi yang konsisten. Rasa ingin tahu yang tinggi. Jika yang diajarkan sedikit, maka ia akan mencari dari sumber lain yang lebih banyak dan lengkap.
Tidak tanggung-tanggung
Yang menyenangkan adalah hal ini.
“Jika Maria Khelli sudah menyukai atau berminat pada suatu bidang, maka ia berusaha untuk fokus pada hal tersebut, belajar lebih mendalam, totalitas, tidak tanggung-tanggung, dan bekerja dengan sepenuh hati,” jelas Bu Tyas.
Bu Tyas mengungkapkan, mimpi atau visi Maria Khelli yakni bagaimana menyetarakan antara seni dan sains.
Kalau anak sains (Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi) sangat bangga dengan olimpiade bidang sains, maka sebagai peserta seni harus bangga menjadi olimpiade dalam seni.