HARI ini tanggal 22 Juli 2024 adalah Pesta St. Maria Magdalena.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita merayakan Pesta Santa Maria Magdalena. Bacaan Injil yang ditawarkan pada pesta ini berhubungan dengan pengalaman Maria Magdalena dengan wafat dan dan kebangkitan Yesus. Berbicara tentang kubur, makam mau mengatakan tentang kematian atau wafat Yesus yang sungguh dan benar.
Sementara itu kata kerja yang diatributkan kepada Maria Magdalena adalah dalam bentuk present, bentuk yang sekarang, saat ini: datang, melihat, berlari dan melihat.
Mencari Tuhan
Waktu sekarang adalah waktu keseharian di mana kita mencari Tuhan yang kita cintai dan kasihi. Satu pertemuan dengan yang bangkit dan yang datang. Dan ada senantiasa dalam hal-hal kecil dan sederhana, bukan membuat suatu sensasi yang memukau sebagaimana di atas Gunung Tabor dalam peristiwa transfigurasi.
Hari itu, pagi-pagi buta masih gelap. Maria telah melihat batu yang terguling dan berpikir bahwa “ada orang yang mengambil Tuhan” dan kemudian menyampaikan situasi ini kepada para murid yang satu hari sebelumnya telah mengkhianati Yesus.
Sekarang, di pagi hari ini, hidup dan kehidupan tidak lagi seperti hari sebelumnya. Karena apa, karena Yesus hidup. Kubur tempat di mana Ia dibaringkan tidaklah akhir dari tindakannya yang hadir saat ini di antara kita. Tetapi ini adalah yang pertama dari perubahan hidup, kebangkitan.
Maria Magdalena pergi ke kubur, saat masih gelap; berpikir untuk bertemu dengan jenazah Yesus. Dan semua ini berdiam dalam ingatannya saat pertemuan dengan Tuhan.
Ketika sampai di kubur, ia bertemu dengan Yesus dan bertanya kepada-Nya? Yesus bertanya: mengapa kamu menangis? Siapakah yang kamu cari?
Maria Magdalena dalam suasana sedih tidak mampu lagi mengenal Yesus yang sedang bertanya kepadanya. Namun pada akhirnya, Yesus menuntunnya untuk sampai kepada pengenalan bahwa yang sedang bertanya kepadanya adalah Yesus yang hidup dan bangkit.
Yesus hadir
Saudara-saudari terkasih, sering kali dalam hidup kita sebagai pengikut Kristus, kita pun kurang menyadari bahwa Yesus hadir dan menyapa, bertanya kepada kita. Hanya saja kita tidak mampu mendengar, melihat kehadiran Yesus, karena kita sibuk dengan pikiran, rencana, kesedihan kita sendiri.
Semoga kita pun belajar dari pengalaman Santa Maria Magdalena yang perlahan-lahan mampu mengenal Yesus. Saat Yesus memanggil namanya, Mari,a dan kemudian Maria pun siap menjadi saksi-Nya.
Maria Magdalena, orang pertama yang bertemu dan melihat Yesus telah bangkit
Yesus kemudian meminta kepada Maria Magdalena untuk mewartakan kebangkitan Tuhan kepada para murid. Maria magdalena melakukannya dengan penuh iman dan sukacita.
Maria Magdalena adalah orang pertama yang bertemu dengan Kristus yang bangkit. Maka dari itu, ia dipanggil sebagai rasul dari para rasul. Maria Magdalena telah menjadi saksi mata dari Kristus yang bangkit sebelum para rasul. Oleh karenanya, dia juga adalah yang pertama yang menjadi saksi di hadapan para rasul.
Maria Magdalena adalah wanita yang telah memperoleh kemurahan, kerahiman Allah. Maka dari itu, ia pun bangkit. Airmatanya di dekat kubur memberi kesaksian akan satu hubungan dengan siapa yang akan membawa keselamatan: Yesus. Juga bagi kita saudara-saudari terkasih, bagi kita saat ini, kita pun dipanggil Allah untuk memanggil saudara-saudari kita mengenal Allah; bertemu dengan Allah dan menjadi saksi kebaikan Allah di tengah kehidupan sehari-hari.
Saudara-saudari terkasih.
Semoga kita belajar dari Maria Magdalena yang selalu mencari Yesus, ingin bertemu dengan-Nya dan menjadi saksi-Nya. Lewat babtisan yang kita terima, sesungguhnya kita juga dipanggil oleh Allah dengan nama kita masing-masing. Untuk bertemu dengan-Nya dan menjadi saksi-Nya bagi sesama di sepanjang hidup kita.
Semoga kita berani dan berjuang terus-menerus menjadi saksi kebaikan Allah yang hadir lewat kebaikan dan pelayanan hidup sehari-hari. Amin.