Bacaan 1: Kej 3:9-15. 20
Bacaan 2: Ef 1:3-6. 11-12
Injil: Luk 1:26 – 38
LEWAT bacaan pertama hari ini, kita diingatkan bahwa manusia telah berdosa sejak lahir ke dunia. Inilah yang disebut dosa asal, diwariskan oleh Adam dan Hawa.
Maka manusia cenderung lebih mudah berbuat dosa daripada kebaikan, tanpa perlu belajar berdosa.
Padahal, sejak semula Allah menciptakan manusia itu kudus adanya. Dikatakan oleh Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus.
Dalam kasih, Allah telah menentukan kita dari semula untuk menjadi anak-anak-Nya oleh perantaraan Yesus Kristus.
Dalam Tuhan Yesus Kristus-lah kita mendapatkan bagian yang dijanjikan Allah.
Demikian juga terhadap Maria, sejatinya ia manusia biasa seperti pada umumnya yang memiliki dosa asal. Namun Maria memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun.
Bahwa sejak semula ia telah ditentukan oleh-Nya untuk menjadi bunda Putera-Nya Sang Penebus Dunia. Maria telah dipersiapkan mengemban tugas luhur ini, sebagai saluran rahmat.
Yesus yang Maha Kudus, tak mungkin dikandung oleh rahim dan dilahirkan seseorang yang tercemar dosa. Maka oleh kuasa-Nya, Allah menguduskan rahim itu dan membuat ia terbebas dari noda dosa. Karena Tuhan tidak dapat mengingkari diri-Nya sendiri yang tanpa dosa, sama seperti Dia tidak dapat menjadi tidak setia (2 Tim 2:13 dan Ibr 7:26).
Maka Maria diperkandungkan tanpa noda dosa, suci dan tak bercela dihadapan Allah.
Dogma Maria dikandung tanpa noda dosa dinyatakan oleh Paus Pius IX pada tanggal 8 Desember 1854. Dengan infabilitas (mengajar iman tanpa salah) ia mengatakan, Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (Ineffabilis Deus).
Empat tahun kemudian, Bunda Maria menampakkan diri di Lourdes (di grotto Massabielle) selama 18 kali kepada Bernadette Soubirous Perancis (1858) gadis desa 14 tahun.
Kepadanya, Bunda Maria menyatakan dirinya sebagai “Perawan yang dikandung tanpa noda dosa” (the Immaculate Conception) tentu hal ini tidak dipahami Bernadette.
Dalam perjumpaannya dengan Maria, malaikat Gabriel mengatakan, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”
Hal ini semakin menegaskan dasar alkitabiahnya bahwa Maria adalah orang pilihan dan telah dikuduskan oleh Allah sejak sebelum ia dilahirkan.
Pesan hari ini
Maria telah direncanakan Allah sejak sebelum lahir, dipilih sebagai saluran rahmat-Nya. Maka ia diperkandungkan tanpa noda dosa. Katolik tidak ‘lebay’, sebab ada dasar alkitabiahnya.
Kadang Allah meminta melakukan sesuatu di luar rasio kita, tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.