Bacaan 1: Yer 28:1-17
Injil: Mat 14:13-21
Apa yang dipikirkan kadang-kadang bisa saja terjadi. Karena sesuatu hal bisa terjadi sebab kita selalu memikirkannya.
Jika kamu berpikir gagal menyelesaikan suatu masalah maka bisa jadi itulah yang akan terjadi. Sebaliknya, jika kamu berpikir mampu menyelesaikan suatu masalah meski kelihatan mustahil maka bisa saja terwujud.
Segala hal di dunia ini dimulai dari pikiran, maka harus selalu berpikiran positif. Namun, tentu tidak semudah itu. Masalah hidup tidak bisa diselesaikan sendiri.
Seorang teman yang sedang menyelesaikan studi di luar negeri mengalami depresi karena kuliahnya tak kunjung mampu diselesaikannya. Ia selalu berpikir bahwa kuliahnya sulit untuk diselesaikan. Maka itulah yang terjadi, ada saja masalah yang ia hadapi.
Akhirnya ia berkonsultasi ke psikiater dan dikatakan bahwa ia memang mengalami depresi berat.
Sang psikiater menolongnya untuk keluar dari depresinya tersebut. Beberapa program disusun untuk bisa keluar dari situasi tersebut. Diantaranya, mengatur pola makan, berkumpul dengan teman atau keluarga, menjalankan hobi dan terpenting lagi berkomunikasi dengan Tuhan atau berdoa dan ibadah.
Saat para murid menyadari bahwa mereka hanya punya lima roti dua ikan, mereka berpikir mustahil untuk dibagikan kepada lima ribu orang yang ada bersama mereka.
Mereka lupa sedang bersama Tuhan Yesus yang memiliki kuasa ilahi untuk bisa mengatasi segala permasalahan yang ada.
“Bawalah ke mari kepada-Ku.” Kata-Nya.
Lalu Yesus menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagikan kepada orang banyak.
Seluruhnya makan dengan kenyang bahkan masih tersisa, dua belas bakul penuh.
Kerajaan Yehuda, terancam penjajahan Babel dan seluruh rakyat serta raja ketakutan. Namun, Nabi Hananya malah bernubuat palsu dihadapan bangsa Yehuda.
Dia mengatakan bahwa Raja Babel, tidak akan menyerang dan menjajah bangsa Yehuda serta membawanya sebagai tawanan ke Babel.
Maka ia ditegur oleh Nabi Yeremia,
“Dengarkanlah, hai Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini percaya kepada dusta…”
Oleh kebohongan publiknya itu, Hananya dihukum Tuhan dan mati pada tahun itu juga.
Pesan hari ini
Kadang suatu masalah terlihat mustahil, namun tidak dihadapan Tuhan. Dia mampu menyelesaikan segala masalahmu.
Jangan berbohong sebab Tuhan tidak suka itu.
“Tuhan takkan pernah membiarkan dirimu terluka, Dia hanya ingin kamu belajar dari segala masalah. Percayalah pada-Nya.”