Mau Ketemu Tuhan? Heninglah!

1
2,729 views

[media-credit name=”snoringscholar.com” align=”alignright” width=”300″][/media-credit]HENING, kata Yesuit asal India yang terkenal dengan bukunya berjudul Burung Berkicau dan Awareness Romo Anthony de Mello SJ merupakan salah satu jalan menemukan Tuhan. Sayang, seringkali pikiran dan gambaran manusia tentang Tuhan justru menjadi penghambat untuk hening. Dan tentu saja pada akhirnya menjadi penghalang untuk bisa mengalami kehadiran Tuhan.

Entah sadar atau tidak,  gambaran dan pikiran tertentu tentang Tuhan yang dimiliki seseorang telah menundukkan pikirannya. Padahal tanpa berpikir dan dengan melepaskan gambaran-gambaran itu dengan hening, kita bakal sampai pada Tuhan dengan sendirinya. Hening melampaui kata dan pikiran.

Maka, kalau mau hening, jangan mikir dong!……

Tiga Hal

Ada tiga hal yang harus dilakukan untuk menjadi hening. Pertama, “mengerti” bahwa Tuhan tidak seperti ide yang kita miliki tentang-Nya. Kedua, melihat, mendengar, memandang, dan menyimak. Ketiga, menggunakan kitab suci untuk masuk dalam keheningan. Ketiga hal itu akan dijelaskan sebagai berikut.

Bagaimana “mengerti” ? Orang harus keluar dari ingatan dan pikirannya, baru ia dapat menjangkau-Nya dengan hati. Illustrasi yang mungkin bisa menjelaskan ini adalah cerita tentang ikan kecil yang mencari samudera. Ia berkeliling ke sana kemari tapi yang ia temukan hanyalah air. Ia terpaku pada konsep “samudera”, namun ia tidak menyadari bahwa ketika ia berkeliling ia sudah berada di samudera sendiri. Jangan-jangan, kita tidak pernah bisa bertemu Tuhan karena kita terpaku pada konsep dan pikiran kita tentang Tuhan.

Yang  dimaksud dengan melihat, mendengar, memandang, dan menyimak adalah melakukannya dengan hati. Anda mungkin melihat matahari tenggelam, mendengar ombak menggulung di tepi pantai. Namun belum tentu Anda merasakan keindahannya. Anda mungkin melihat orang menari, mendengarkan musik pengiring, tapi belum tentu Anda merasakan keindahan tarian dan musiknya.

Anda juga bisa menggunakan kitab suci untuk membantu memasuki keheningan. Bagaimana menggunakan kitab suci untuk masuk dalam keheningan?

Ambillah satu kutipan atau kisah dalam kitab suci. Bacalah. Jika Anda tersentuh dengan suatu kata, atau kalimat, berhentilah. Ulangi kata atau kalimat tersebut. Ulangi tersebut sampai hati Anda puas dan penuh.

Jika sudah puas, Anda boleh bereaksi atas kata-kata tersebut. Anda boleh setuju, boleh protes.  Boleh menerima, boleh membatahnya. Tidak apa-apa. Ada kemungkinan saatnya akan tiba, ketika Anda lelah bereaksi dengan kata-kata, saat ada perasaan yang sangat dalam dan kaya memenuhi hati hingga tidak ada kata-kata lagi untuk mengekspresikannya.

Yang dapat Anda lakukan hanyalah diam tanpa daya dan hening. Bertahanlah. Jika pikiran mulai mengembara lagi, ambillah kitab suci dan lanjutkan membaca sampai tersentuh kalimat lain. Silahkan mencoba. Semoga Anda mengalami keheningan batin.

Sumber: Jalan Menuju Tuhan oleh (Alm) Romo Anthony de Mello SJ

1 COMMENT

  1. Mas . Mispan .

    Saya senang dengan artikel anda, dan merasakan kemiripan dng bukunya William Barry SJ ,Menemukan Allah dalam segala sesuatu.
    Saya mencoba mendapatkan keheningan itu dengan Taichi bersama sahabat dari segala aliran , dan kita bisa menikmati kasih Allah dari cahayanya , udara segarnya dan semua kesulitan dan senyuman sahabat .

    Dari pengalaman tsb , saya pikir tidak ada perbedaan antara spiritualitas Ignatian ( SJ ) dengan dari A De Mello .

    Apakah itu benar ?

    Terima kasih

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here