Melampaui Kemampuan Manusia

0
23 views
Ilustrasi - Menolong membantu sesama. (Ist)

PERIKOP Injil hari ini (Lukas 6:27-38) adalah bagian tersulit dari Injil Lukas. Ini lebih detil daripada Matius 5:43-47. Isinya jauh lebih berat; tuntutannya melebihi kemampuan manusia.

Walau mirip dengan hukum emas, ajaran Yesus ini jauh lebih mendalam dan radikal. Ajaran ini memandang hukum emas dari segi positif (Lukas 6:31). Intinya, lakukanlah hal baik yang kamu harapkan orang lain melakukannya kepadamu.

Bukan hanya itu, semua perintahnya nyaris bertentangan dengan mentalitas zaman ini. Memberikan pipi yang lain setelah orang menampar pipi yang satu (Lukas 6:29) berlawanan dengan budaya balas dendam dan balik menyerang seperti perang.

Namun Injil menegaskan bahwa tidak membalas itu bukan tanda kelemahan. Sebaliknya, itu tindakan yang menuntut keberanian yang kuat dan kekuatan batin yang besar. Menyerang atau membalas itu justru mental yang lemah. Insting untuk membalas sering amat kuat. Namun itu bukan respons manusiawi yang benar; bertentangan dengan kasih.

Kasih yang Yesus ajarkan di sini adalah agape, sikap positif yang menghendaki kebaikan bagi sesama. Mereka itu bisa orang baik, bisa pula orang jahat. Ada yang berterima kasih dan ada yang tidak.

Contoh sempurna agape ditemukan dalam kasih Tuhan kepada kita.

  • Pertama, kasih-Nya tidak mengharapkan balasan.
  • Kedua, Tuhan mengasihi semua orang tanpa kecuali. \Ketiga, Tuhan menghendaki kesejahteraan dan keselamatan semua orang.
  • Keempat, banyak orang tidak membalas kasih-Nya; bahkan menolak atau mengabaikannya. Namun Tuhan tetap mengasihi mereka.

Kesulitan terbesarnya terletak pada ukuran kasihnya, yakni kemurahan hati Bapa di surga. “Hendaklah kalian murah hati sebagaimana Bapamu di surga murah hati adanya” (Lukas 6:36). Yang memberikan kasihnya akan dipenuhi kasih pula (Lukas 6:38).

Siapa sanggup mengasihi seperti Tuhan mengasihi? Sepertinya tidak seorang pun. Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Karena itu, dalam mencintai kita sungguh memerlukan rahmat Tuhan.

Maukah kita mencintai dengan menggunakan daya kasih Tuhan?

Kamis, 12 September 2024
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here