Melayani dalam Kerendahan Hati

0
1,874 views

Minggu, 20 September 2015
Minggu Biasa XXV
Keb 2:12,17-20; Mzm 54:3-4,5,6,8; Yak 3:16-4:3; Mrk 9:30-37

Yesus Kristus bersabda, “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan dari semuanya.”

DARI Injil hari ini kita diundang untuk memahami bahwa tiada partisipasi dalam kemuliaan Allah tanpa salib. Itulah jalan kita mengikuti Yesus Kristus. Kita harus menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan bagi semuanya.

Dengan jelas Yesus menubuatkan pengkhianatan dan penyaliban yang akan dialami-Nya, namun hal itu tidak menyentuh perasaan para murid-Nya sebab mereka tidak paham tentang yang akan terjadi dalam diri Sang Mesias. Sayangnya, meski tak paham, mereka juga tak berani bertanya kepada Yesus.

Mereka justru bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Ketika Yesus berbicara tentang penderitaan dan salib, mereka berdebat tentang keangkuhan sebagai murid terpilih. Mereka berpikir tentang bahkan berebut kedudukan dan kekuasaan.

Bukankah kita pun sering seperti para murid? Kita dikuasai ambisi untuk menjadi seseorang yang dikagumi orang lain dari pada memilih menjadi bukan siapa-siapa. Injil hari ini mengajarkan kepada kita untuk bersikap rendah hati dan sederhana. Alih-alih menuntut hak, kita harus rela mengosongkan diri. Kita merendahkan diri di hadapan Allah sebagai hamba bagi semua.

Yesus Kristus datang tidak untuk dilayani melainkan untuk melayani. Ia mengosongkan Diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba. Bahkan Ia merendahkan diri-Nya sebagai manusia seperti kita untuk mengangkat kita dan menyelubungi kita dengan keilahian-Nya.

Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus sebagai model kerendahan hati kita. Ia memberikan kepada kita rahmat untuk bersikap rendah hati. Mari kita siap merendahkan diri kita dan melayani seperti yang Yesus lakukan.

Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami untuk menghampakan diri kami. Berkat penderitaan dan salib-Mu, Engkau menyelamatkan kami dan dunia serta menyatakan kemuliaan dan kemenangan-Mu atas dosa dan maut. Bantulah kami untuk mengikuti jalan kekudusan-Mu dengan melayani Dikau dan sesama kami kini dan selamanya. Amin.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here