Melayani dengan Murah Hati

0
397 views
Ilustrasi: Periksa diri sehat. (SJMJ-SMM)

Kamis 13 Juli 2023.

  • Kej. 44:18-21,23b-29; 45:1-5;
  • Mzm. 105:16-17,18-19,20-21;
  • Mat. 10:7-15.

TIDAK sepenuhnya benar, jika orang berpikir bahwa tidak ada yang gratis, karena ternyata tidak semua hal yang ada dan terjadi di dunia ini harus dibayar untuk segala sesuatunya.

Saya masih ingat ketika terlibat sebagai relawan operasi bibir sumbing gratis yang diadakan gereja, bekerjasama dengan beberapa lembaga dan para dokter.

Selain operasi, para pasien juga mendapatkan ongkos transportasi.

Uniknya, banyak pasien yang tidak percaya bahwa operasi bibir sumbing ini benar-benar gratis.

Mereka bertanya apakah ada syarat-syarat lain yang harus dipenuhi, termasuk apakah mereka harus membayar sejumlah uang sekadar sebagai uang lelah bagi para relawan yang terlibat dalam acara tersebut.

Mereka tidak yakin, bahwa pada zaman ini ada sebuah kegiatan yang begitu besar manfaatnya namun benar-benar tidak dipungut biaya.

“Tidak ada yang gratis, kecuali anugerah Tuhan,” demikian penggalan kalimat dari film True Grit.

Sebuah pemikiran yang juga dipercaya banyak orang, bahwa sangat mengherankan jika ada orang yang mau dengan sukarela melakukan kebaikan tanpa minta imbalan.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan.

Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.”

Dalam kehidupan ini, tak semuanya harus dinilai atau dihargai dengan uang.

Ada pemberian tertentu yang dapat diberikan secara cuma-cuma, karena kita pun menerimanya dari Allah tanpa perlu membayar.

Sukacita besar akan kita alami ketika Allah berkenan memakai kita untuk menjadi saluran berkat bagi sesama.

Tuhan Yesus berpesan agar kuasa yang Ia berikan kepada para murid secara gratis, hendaknya disalurkan kepada siapapun yang membutuhkan secara gratis pula.

Ya, kuasa Tuhan memang tidak untuk diperjual-belikan dengan alasan apa pun, karena kuasa-Nya memang bukan barang dagangan!

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku menjalankan pelayanan dengan murah hati?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here