Rabu, 25 Mei 2016
Pekan Biasa VIII
1Ptr 1:18-25; Mzm 147:12-13.14-15.19-20; Mrk 10:32-45
Yesus Kristus bersabda, “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.”
DALAM Injil hari ini Yesus Kristus memberi kita pelajaran berharga tentang makna kuasa untuk pelayanan. Kita harus meresapkannya dalam hati.
Yesus Kristus mengajarkan kepada kita, “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan memberikan nyawaNya sebagai tebusan bagi banyak orang.” Kita harus menggunakan kuasa kita untuk melayani.
Dengan rendah hati kita sadari betapa sering kita lebih suka memerintah daripada bersikap taat, dilayani daripada melayani. Seperti terjadi dalam diri para rasul, kira mudah mengikuti ambisi yang memunculkan persaingan dan kepahitan.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus, kita berdoa agar mampu meneladan Yesus memanggilul salib kita setiap hari seraya menatap rumah surgawi kita. Ia mengundang kita mengarahkan diri pada hal-hal yang di atas dan menaruh ambisi kita untuk hal-hal surgawi bukan duniawi.
Tuhan Yesus Kristus, kembali kami berdoa padaNu. Jangan biarkan hati kami berambisi tetapi biarlah selalu lemah lembut dan rendah hati seperti Hati-Mu dengan melayani sesama siapa saja. Bantulah kami mencontoh kasih pelayanan-Mu kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
