Senin 21 Agustus 2023
- Hak 2:11-19.
- Mzm 106:34-35,36-37,39-40,43ab,44.
- Mat 19:16-22;
WAKTU kerja di pedalaman, seringkali saya harus memilih barang yang sangat penting untuk dibawa waktu turne (kunjungan umat).
Mengingat perjalanan harus ditempuh dengan sampan (perahu) menyusuri Sungai Kapuas dan kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki. Kondisi seperti inilah yang mmembuat semakin sedikit barang, semakin lancar perjalanan.
Banyak barang malah akan menghambat perjalanan dan mungkin malah merepotkan maka memilih mana yang paling penting untuk dibawa dan mendukung perjalanan turne tersebut.
Melepaskan dan meninggalkan apa yang tidak perlu demi mencapai tujuan juga berlaku dalam kemuridan kita mengikuti Tuhan Yesus.
Tuhanlah tujuan perjalanan iman kita. Maka kita pun dipanggil untuk melepaskan dan membagikan segala sesuatu yang jika kita pertahankan justru akan menjadi penghambat perjumpaan kita dengan Tuhan.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di surga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.”
Yesus mengajak kita semua untuk berani melepaskan segala hal duniawi demi mencapai sesuatu yang lebih tinggi.
Yesus mengajak kita untuk menyadari bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah sarana untuk menggapai keselamatan.
Hal itu harus kita tempatkan sebagaimana mestinya, sebab bagi orang beriman, puncak dari segala perjuangan hidup kita adalah mengalami keselamatan dan kesatuan dengan Allah.
Persatuan dengan Allah akan terwujud jika kita berserah dan pasrah terhadap perlindungan-Nya, bukan terhadap hal-hal duniawi yang sifatnya hanya sementara.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku berani melepaskan dan meninggalkan hal-hal yang tidak mendukung kesatuan dengan Tuhan?
