Melepaskan Prasangka Minor

0
350 views
Ist

Kamis 24 Agustus 2023

  • Why 21:9b-14.
  • Mzm. 145:10-11.12-13ab.17-18.
  • Yoh 1: 45-51.

ORANG-orang berkepribadian sulit dan penuh prasangka tidak membutuhkan kata-kata yang luar biasa, melainkan sentuhan sederhana dari hati yang penuh kasih.

Tak jarang kita menjumpai orang-orang yang mudah berprasangka buruk kepada orang lain dalam hidup sehari-hari.

Mereka kadang cenderung menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoaks.

Sebelum memberikan penilain terhadap perilaku seseorang mestinya kita mengadakan konfirmasi dan penegasan.

Tindakan ini perlu dilakukan sebelum kita menjatuhkan prasangka buruk atas langkah saudara kita.

Banyak nasihat orang-orang saleh yang sering kita dengar berulang-ulang sebuah kalimat hikmah, “Carilah alasan hingga tujuh puluh alasan untuk saudara Anda. Jika Anda tidak menemukan alasan, katakan, barangkali ia mempunyai alasan yang tidak aku ketahui”.

Pengenalan yang baik akan membantu kita menerima dan menghargai orang lain sebagaimana adanya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.”

Kata Natanael kepadanya “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”

Ucapan Filipus ditanggapi secara sinis dan dingin oleh Natanael.

Nada ucapan Natanael menunjukkan adanya keraguan dan tanda keberatannya terhadap pernyataan Filipus bahwa Yesus adalah Mesias.

Namun, Filipus sangat yakin dengan apa yang dilihatnya sehingga ia menantang balik Natanael untuk membuktikan siapakah yang benar.

Ternyata Filipus yang benar. Yesus sendiri mempertegas perkataan Filipus, meskipun dengan cara yang berbeda.

Kalau Natanael meragukan daerah Nazaret akan menghasilkan orang-orang yang berpotensi, Yesus menyatakan pujian untuk mengungkapkan isi hati Natanael sebagai Israel yang sejati.

Dengan nada heran dan kaget, Natanael menanyakan bagaimana Yesus bisa mengetahui isi hatinya.

Alhasil, jawaban Yesus yang membawa Natanael sujud menyembah dan mengakui-Nya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah, dan Raja Israel.

Perjumpaan dengan Yesus sesungguhnya dapat mengubah kehidupan kita menjadi lebih baik; lebih percaya pada hal-hal yang jauh lebih substansial. Kita berjumpa dengan Yesus, bahkan Dia selalu menyertai kita.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah perjumpaanku dengan Yesus dalam pengalaman hidup ini, semakin menguatkan iman kepercayaanku pada-Nya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here