Memahami dan Menghidupi Panggilan

0
188 views
Panggilan dari Kristus
  • Bacaan 1: Yes 49:1-6
  • Injil: Yoh 13:21-33.36-38

Christifideles Laici (CL) adalah dokumen Magisterium Gereja tentang “Panggilan dan Misi Kaum Awam” ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II. Dijelaskan disitu bahwa “Tugas Panggilan dan Misi Kaum Awam” adalah Persekutuan dengan Kristus.

Dalam pelaksanaannya, panggilan setiap orang katolik merupakan,

  • Partisipasi kaum awam dalam ketiga misi Kristus sebagai, imam, nabi dan raja.
  • Sarana bertumbuh dalam kekudusan.

Memahami hidup sebagai panggilan akan membantu setiap orang katolik memahami semua peristiwa yang terjadi dalam hidup. Sebab Tuhan ada bersama kita.

Nabi Yesaya memahami bahwa panggilan Allah itu sudah terjadi sejak seseorang masih berada dalam kandungan ibunya.

“TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.”

Hal ini ia sampaikan dalam nubuatnya kepada Bangsa Israel. Bahwa sebagai “Bangsa Terpilih”, mereka pun menerima panggilan khusus:

“Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. *Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”

Bangsa Israel dipanggil untuk mengenalkan Allah kepada bangsa-bangsa.

Sebagai “Anak Allah”, Tuhan Yesus tentu sangat paham apa yang menjadi panggilan dari Bapa- Nya dan visi-Nya di dunia. Dia mampu memahami berbagai peristiwa kehidupan termasuk saat kematian-Nya yang sudah semakin dekat.

“Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.”

Tuhan Yesus tahu akan dikhianati Yudas Iskariot namun Ia tidak menaruh dendam. Sebab, itulah panggilan yang harus Dia lalui untuk memuliakan Bapa-Nya.

Pesan hari ini

Panggilan merupakan “Jalan Tuhan” yang diterima sejak kita masih dalam kandungan. Jalan tersebut selalu tidak mudah namun Tuhan senantiasa bersamamu menuntun dan membimbing saat melewatinya.

“Percayalah, rencana Tuhan selalu yang terbaik. Dia tahu jalan terbaikmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here