Memahami Sebuah Panggilan

0
360 views
Memahami sebuah panggilan

Bacaan 1: Ef 4:7-16

Injil: Luk 13:1-9

Dalam tubuh manusia, maka terdapat bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Ada kepala yang juga terdapat mata, hidung, telinga dan mulut, lalu ada kedua tangan, kedua kaki dan tentu saja organ-organ dalam tubuh.

Masing-masing tidak ada yang bisa mengatakan bahwa dirinya lebih penting dari bagian lainnya. Semua punya tugas untuk saling melengkapi satu sama lain. 

Demikian juga Gereja, yang Kepalanya adalah Kristus sendiri dan jemaat sebagai tubuhnya. Maka dalam jemaat (sebagai tubuh) punya tugas masing-masing. Ada pewarta, pelayan Misa, pengurus gereja, paroki hingga pengurus lingkungan dan sebagainya.

Penulis Efesus menekankan keragaman karunia dalam satu tubuh, yaitu jemaat Kristus. 

Ada sesuatu yang tersirat dalam perikop kali ini, yaitu bahwa jemaat Efesus harus memahami panggilan mereka. Untuk apa mereka hidup di dunia ini dan apa konsekuensi sebagai pengikut  Kristus yang juga ahli waris Keselamatan yang dari Allah.

Sehingga dengan memahami panggilan maka mereka bisa menghayati pengutusannya sesuai dengan yang dikehendaki-Nya.

“Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.”

Demikian peneguhan Rasul Paulus kepada jemaat Efesus.

Sedangkan dalam bacaan injil, Tuhan Yesus ingin mengatakan bahwa keberuntungan dan penderitaan di dunia bukanlah petunjuk mengenai keadaan (level/ tingkat) rohani seseorang.

Lebih dari itu, Allah selalu memberikan waktu bagi seseorang untuk bertobat agar mendapatkan warisan kasih karunia hidup kekal.

“Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian…

Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!”

Tuhan Yesus merujuk pada kedua kisah tragis di Galilea dan rubuhnya menara dekat Siloam di Yerusalem untuk mengajak orang-orang bertobat. Serta perumpamaan pohon Ara yang tidak berbuah untuk menggambarkan bahwa Allah senantiasa memberi kesempatan bagi pertobatan setiap orang.

Pesan hari ini

Pahami dan hayatilah panggilanmu agar bisa menjalani hidup sesuai yang dikehendaki-Nya.

Tuhan senantiasa memberimu kesempatan untuk bertobat, pergunakan sebaik-baiknya.

“Sangkal dirimu untuk mengikuti Kristus; disiplinkan tubuhmu; jangan memanjakan diri sendiri, tapi cinta puasa (keprihatinan).”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here