PONTIANAK – Seorang ibu berusia 47 tahun berniat menyumbangkan darahnya pada aksi sosial donor darah yang digelar Panitia Paskah Paroki Santo Hieronimus Tanjung Hulu, Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (6/3/16). Namun sayangnya, setelah petugas kesehatan melakukan pemeriksaan awal, kondisi kesehatan ibu itu dinilai belum memenuhi persyaratan.
“Wah, padahal saya ingin sekali mendonorkan darah saya. Waktu saya koma, entah berapa kantung darah yang disumbangkan orang menyelamatkan nyawa saya,” ujar ibu yang telah pulih dari cidera kepala akibat kecelakaan lalu lintas ini.
Kegiatan donor darah itu sebagai wujud aksi pra paskah tahun ini, diselenggarakan oleh Panitia Paskah 2016 bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia Cabang Pontianak. Umat yang usai mengikuti misa kedua berbondong-bondong mendaftarkan diri, dan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu oleh petugas kesehatan.
“Saya sangat menghargai kegiatan ini, karena ini wujud dari kasih terhadap sesama, Menyumbangkan darah bagi orang-orang yang sedang sakit,” kata Pastor Kepala Paroki Santo Hieronimus, P. Gregorius Sabinus CP.
Proses donor darah dilakukan di ruang tengah Pastoran Santo Hieronimus. Panitia menyediakan makanan penunjang gizi bagi pendonor berupa bubur kacang hijau. Sementara PMI Kota Pontianak menyediakan empat petugas kesehatan, tiga tempat tidur untuk pendonor berbaring, kantong darah, makanan kecil untuk pemulihan stamina pendonor, dan peralatan lainnya.
“Siapa saja yang ingin melakukan aksi donor darah, cukup berkoordinasi dengan kami. PMI akan menugaskan orang-orang sekaligus peralatannya, dan semua itu tanpa biaya,” kata seorang petugas PMI Pontianak, Tedy.
Kepedulian umat untuk ikut mendonorkan darah cukup tinggi. Mereka ingin berbuat sesuatu yang baik dan bisa disumbangkan bagi sesama untuk memaknai Masa Prapaska ini.
“Mendonorkan darah merupakan perbuatan mulia, karena setetes darah bisa menyelamatkan nyawa sesama yang membutuhkannya,” ujar Antonius Dondie, Sekretaris Dewan Paroki Santo Hieronimus, satu di antara pendonor.
Koordinator Seksi Sosial Panitia Paskah Paroki Santo Hieronimus, Shelly Pasaribu mengatakan, sebanyak 55 umat mendaftarkan diri sebagai calon pendonor. Namun setelah petugas kesehatan melakukan pemeriksaan tensi darah, hanya 26 orang yang akhirnya dinyatakan layak mendonorkan darahnya.
“Banyak di antara calon pendonor yang sukarela datang ke sini, setelah kami mengundang mereka melalui pengumuman rutin di gereja. Ini sangat kami syukuri, karena aksi sosial seperti ini mendapat dukungan segenap umat,” kata Shelly.
Aksi donor darah itu merupakan rangkaian dari kegiatan pada masa Pra Paskah hingga Masa Paskah tahun ini di paroki itu.
Kredit: Pastor Kepala Paroki Santo Hieronimus, Pastor Greg CP menjalani pemeriksaan tensi darah oleh petugas PMI Pontianak, namun kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk mendonorkan darah. (Dok. Severianus Endi)