Memanipulasi Kebenaran

0
307 views
Yesus, "Aku Jalan, Kebenaran dan Kehidupan"

Senin, 1 April 2024

  • Kis 2:14.22-32
  • Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10.11;
  • Mat 28:8-15.

JANGAN takut membela yang lemah. Jangan takut memperjuangkan keadilan. Jangan takut menegakKan kebenaran dalam hidup bersama ini.

Tidak semua orang mau hidup dalam kebenaran dan keadilan. Tidak sedikit orang berjuang bagi mereka yang membayar meski harus merusak tatanan kebenaran.

Dalam kemelut kehidupan yang nyata kadang – kadang sebuah kebenaran dimanipulasi oleh kaum yang dominan dengan menggunakan berbagai cara. Karena itu dibutuhkan cinta dan keberanian yang besar untuk bersaksi tentang kebenaran.

“Waktu kampanye pilpres banyak tokoh yang dilaporkan ke kepolisian dengan beberapa tuduhan yang seakan dibuat-buat,” kata seoang sahabat.

“Pengaduan itu seringkali bertujuan untuk menghentikan lawan politik dalam menyampaikan pemikiran kritisnya, atau menilai praktek tidak benar yang dilakukan. Dalam situasi perang opini, terlihat sekali bahwa semua bisa diputarbalikan, yang benar bisa disalahkan dan yang salah dibenarkan, tergantung pesanan siapa yang bayar,” paparnya.

Hal serupa juga terjadi dalam kisah seputar kebangkitan Kristus. Ada upaya membangun kisah dari segelintir orang yang coba mengalihkan kebenaran Kebangkitan Yesus dengan mendesain berita bohong demi prestise, kepentingan dan sekali lagi karena uang. Namun mereka tidak mampu mengalahkan kebenaran kebangkitan Tuhan.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,”Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata:

“Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.”

Berita kebangkitan Yesus sebagai sebuah kebenaran ditanggapi secara berbeda. Bagi Para murid Yesus umumnya, dan utamanya Rasul Petrus dan Rasul Yohanes Murid yang sangat dikasihi, percaya pada kebangkitan Yesus sebagai pemenuhan atas isi Kitab Suci.

Sedangkan bagi orang Yahudi, Para Pemuka Agama dan rezim kekuasaan saat itu, yang tidak percaya, justeru berupaya membangun konspirasi dan opini publik seolah-olah jenasah Yesus dicuri para murid saat para serdadu penjaga makam, sedang tidur.

Sekali lagi terhadap fakta dan kebenaran kebangkitan Yesus masih ada segelintir orang yang berupaya memanipulasinya dan menggantinya dengan berita bohong.

Kebangkitan-Nya menjadi jaminan bagi kita bahwa kebenaran itu akan tetap menang. Karya cinta kasih-Nya walaupun nampaknya sia-sia karena Yesus itu wafat, sungguh benar dan harus diteruskan sampai akhir jaman. Karena itu jangan takut berbuat baik.

Sekecil apa pun perbuatan kita demi kebaikan orang lain, tidak akan pernah menjadi sia-sia. Kebaikan akan selalu menyebar dan mempengaruhi orang lain. Maka wartakanlah kebaikan-Nya kepada siapa pun yang kita jumpai!

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku masih mudah tergoda oleh suap? Atau beranikah aku tetap membela kebenaran?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here