PADA lapisan paling luar manusia mudah dibeda-bedakan warna kulit, bentuk mata, atau postur tubuhnya. Manusia dibedakan juga suku, etnis, ras, dan golongannya. Yang paling sensitif adalah perbedaan agama.
Karena agamanya orang bisa didiskriminasi, dibuli, bahkan dibunuh. Anehnya, ada orang yang merasa bangga dan amat berjasa ketika bisa membunuh orang karena alasan agama (Matius 24: 9; Yohanes 16:2).
Tatkala kembali ke dalam inti pribadinya, semua perselisihan itu tampak sia-sia. Bukankah inti dan hakikat manusia ditemukan dalam jiwanya? Di sana manusia itu satu dan sama dalam kemanusiaannya. Tak ada alasan untuk saling membenci dan menolak.
Jiwa manusia dibedakan hanya dalam tingkatan kesucian dan keberadaannya. Sebagian sudah sempurna; suci bersih, dan bersatu kembali dalam kemuliaan Allah.
Yang lain masih mengembara di dunia. Masih harus berjuang dalam jatuh bangun. Berdosa dan bertobat. Di sini seakan jiwa manusia masih dipenjara oleh nafsu-nafsu raga yang mewadahinya.
Yang ketiga adalah jiwa dari orang yang sudah meninggal, tetapi belum diizinkan bersatu kembali dengan Tuhan, karena dosa-dosa yang masih perlu dibersihkan. Mereka berada dalam masa penantian.
Berbahagialah jiwa-jiwa yang termasuk golongan pertama. Mereka tidak henti-hentinya memuji Tuhan (Wahyu 7: 9-12). Mereka ini juga mendoakan jiwa-jiwa yang masih berjuang di dunia dan mereka yang masih menjalani proses pembersihan di api penyucian.
Api penyucian adalah keadaan mereka yang mati dalam persahabatan dengan Allah, memiliki keselamatan kekal, tetapi masih membutuhkan pemurnian untuk masuk ke dalam kebahagiaan sorga. (Bdk. Katekismus Gereja Katolik 1030).
Setiap jiwa akan kembali kepada Tuhan. Dalam perjalanan-Nya itu mereka membutuhkan Jalan, Kebenaran, dan Hidup (Yohanes 14:6). Sang Jalan itu menerima siapa pun yang datang kepada-Nya. “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.” (Yohanes 6: 37).
Semoga jiwa kita berjalan melewati jalan yang benar, hingga dengan selamat tiba kembali di rumah Bapa.
Rabu, 2 November 2022
Peringatan Arwah Semua Orang Beriman